Hal itu, kata dia, terjadi karena perokok sering memegang rokok kemudian menyentuh mulut secara berulang.
"Ini yang menjadikan transmisi bahwa tangan tangan kita belum tentu bersih memegang rokok, menghisap nah itu transmisi akan meningkat," kata Agus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
"Dan meningkatkan risiko terjadinya inhalasi atau menghirup virus itu melalui transmisi lewat tangan," kata dia.
Agus juga mengatakan, perokok lebih berisiko terjangkit Covid-19 dua hingga lima kali lebih besar dari orang yang tidak merokok.
"Itu bisa dilihat bahwa dalam studi-studi yang ada terlihat bahwa seorang perokok itu terjadi infeksi Covid-19 hampir dua sampai lima kali yang lebih tinggi," ujar dia.
Menurut dia, ada empat penyebab yang membuat perokok lebih berisiko terjangkit Covid-19.
Penyebab pertama, pada perokok terdapat reseptor ACE2 lebih banyak dibanding bukan perokok.
Kedua, asap rokok yang bisa menurunkan imunitas tubuh, kemudian merokok bisa memicu penyakit penyerta atau komorbid.
"Sementara penyebab terakhir adalah kebiasaan seorang perokok memegang rokok secara berulang-ulang," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/12/17454211/merokok-bisa-jadi-transmisi-penularan-covid-19