Sebab, belum semua insentif bisa dicairkan karena ada sejumlah proses administrasi yang harus diselesaikan.
"Apakah insentif untuk (dokter)7 RSKI Pulau Galang yang pada 5 Juni belum sekarang sudah cair? Itu belum semua juga, karena ternyata kan perlu administrasi," ujar Mahfud dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu (8/8/2020).
Adapun proses administrasi tersebut di antaranya untuk memastikan dokter yang bersangkutan dokter yang bertugas di mana, kapan mulai menangani pasien, dan siapa pasiennya.
Selain itu, perlu diidentifikasi rumah sakit mana yang melaporkan, berapa pasiennya, izin praktik sebagai dokter, dan kompetensi sebagai dokter harus lengkap.
"Itu harus lengkap karena ini kan uang negara. Karena kalau tidak, sembarang orang diberi maka bisa menjadi temuan BPK. Ini salah. Ini keliru menyalurkan dan sebagainya," kata Mahfud.
Prosedur administrasi tersebut, kata dia, menyebabkan pencairan insentif agak lambat.
Namun, pihaknya telah menggelar rapat untuk mencari solusi atas kondisi ini.
"Rapat minggu lalu kemudian dicari jalan, begini sajalah, untuk dokter itu dipercepat penyaluran uangnya itu disalurkan langsung ke rekening masing-masing. Asal datanya jelas," kata Mahfud.
"Nanti uangnya tidak usah melalui kepala rumah sakit, tidak usah melalui kepala daerah, rekeningnya berapa. Yang penting ada keterangan resmi dari rumah sakit yang menangani ini, alamatnya ini, nomor rekeningnya ini, nanti akan ditransfer," tutur Mahfud.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/09/07044631/mahfud-jelaskan-soal-insentif-untuk-dokter-rs-pulau-galang-yang-belum-cair