Pasalnya, kata dia, seluruh produk yang dihasilkan di tengah pandemi Covid-19 saat ini, aspek kesehatan dan higienitasnya menjadi lebih mutlak diterapkan.
"Dari sisi produk, pemberlakuan tatanan baru di mana aspek kesehatan dan higienitas menjadi hal yang mutlak, sesungguhnya memberikan peluang yang sangat besar bagi industri produk halal," ujar Ma'ruf ketika membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 ke-7 bertema Mutual Empowerment in Accelerating Sharia Economic Global Prosperity, secara daring, Jumat (7/8/2020).
Ia mengatakan, produk halal harus menjadi pilihan rasional bagi seluruh kalangan dan bukan sekadar label.
Produk halal, kata Ma'ruf, harus berkualitas, rasa yang enak, sehat, bergizi, dan higienis.
"Makanan halal adalah good food. Dengan demikian, produk halal akan menjadi pilihan konsumen selama dan pasca pandemi ini," kata Ma'ruf.
Selain itu, kata dia, peluang baru lainnya untuk produk halal adalah produk-produk yang berhubungan dengan kesehatan dan kenyamanan masyarakat selama pandemi.
Ma'ruf mengatakan, para pelaku ekonomi syariah dapat memanfaaatkannya dengan menyediakan produk-produk tersebut. Tak hanya berupa produk, tetapi juga jasa.
Tujuannya, agar dalam masa kebiasaan baru ini para pelaku ekonomi dan keuangan syariah tetap berjalan.
"Saya meminta, pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk beradaptasi mengikuti perubahan yang sedang terjadi agar tidak tertinggal," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/07/12280901/wapres-sebut-adaptasi-kebiasaan-baru-beri-peluang-besar-produk-halal