Salin Artikel

Orangtua yang Malu Jadi Kendala Utama Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus

Asisten Deputi Perlindungan Anak Berkebutuhan Khusus Kementerian PPPA Usman Basuni mengatakan, kendala utama itu adalah orangtua yang merasa malu memiliki anak berkebutuhan khusus.

Hal itulah, kata dia, yang membuat pemerintah dalam melakukan perlindungan terhadap anak berkebutuhan khusus selama 10 tahun terakhir tak mudah.

"Dari 10 orangtua anak berkebutuhan khusus, hanya tiga yang tidak malu dengan kondisi anaknya berkebutuhan khusus," ujar Usman dalam webinar koordinasi perlindungan anak penyandang disabilitas pada masa pandemi Covid-19, Rabu (29/7/2020).

Usman mengatakan, dari analogi jumlah itu pula hanya ada tiga anak berkebutuhan khusus yang bisa diakses pemerintah. Itu pun mereka terkelompok di delapan kota besar di Indonesia.

Setiap tahun, kata dia, Kementerian PPPA melakukan promosi secara terus-menerus agar tidak ada lagi orangtua yang merasa malu.

Namun, hal tersebut pun tetap tidak mudah dilakukan.

"Kendala terbesar lingkungan anak berkebutuhan khusus ada di keluarganya. Sulit mencari jalan keluar karena rasa malu sifatnya agak pribadi," kata Usman.

Ia mengatakan, ditutupinya kondisi anak berkebutuhan khusus oleh orangtua mereka itu membuat mereka tidak punya akses.

Terutama adalah akses pendidikan maupun informasi-informasi yang seharusnya mereka dapatkan.

Oleh karena itu, ia pun berharap dapat segera muncul rumusan untuk dapat melindungi anak berkebutuhan khusus.

"Kalau orangtua rasa malunya menurun, baru anak-anak berkebutuhan khusus perlindungannya bisa kita setting supaya hak-hak anaknya terpenuhi," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/29/10000141/orangtua-yang-malu-jadi-kendala-utama-penanganan-anak-berkebutuhan-khusus

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke