Salin Artikel

Politisi Golkar Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Penyelesaian RUU Cipta Kerja

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, pandemi Covid-19 saat ini merupakan momentum bagi DPR dan Pemerintah untuk menyelesaikan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.

Menurut Ace, saat ini beberapa negara sudah mengalami resesi akibat pandemi Covid-19 sehingga salah satu solusi antisipasi yang harus dilakukan Indonesia adalah dengan menyelesaikan RUU Cipta Kerja.

"Langkah untuk membahas dan menyelesaikan RUU Cipta Lapangan Kerja menemukan momentum saat pandemi, karena beberapa negara sudah resesi. Indonesia juga bisa jadi akan mengalami hal yang sama," ujar Ace dalam acara rilis survei Cyrus Network bertajuk Penilaian Publik terhadap RUU Cipta Kerja dan Penanganan Dampak Covid-19, Senin (27/7/2020).

Ace menuturkan, Indonesia perlu mempersiapkan sistem dan perangkat yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Termasuk juga dalam menciptakan lapangan kerja dan tenaga kerja yang siap berkompetisi. Apalagi, Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi.

"Dengan RUU ini yang dibahas tentang proses pengadaan lahan, perizinan usaha, insentif bagi UMKM, dan koperasi sehingga ini saatnya bagi kita untuk menciptakan payung hukum yang sangat kuat bagi peningkatan ekonomi," kata dia.

Selain itu, kata Ace, setiap tahun penciptaan lapangan kerja di Indonesia masih sangat terbatas.

Diharapkan RUU Cipta Kerja dapat menyerap dan meningkatkan tenaga kerja hingga 2 juta orang per tahun.

Berdasarkan survei Cyrus Network tentang RUU Cipta Kerja, ia pun berharap pemerintah dapat menjadikan survei tersebut sebagai acuan karena banyak masyarakat yang mendukungnya.

Secara umum, responden survei memiliki persepsi yang cukup baik terhadap RUU Cipta Kerja.

Misalnya dalam kategori, 46,0 persen responden menyatakan sangat setuju bahwa RUU Cipta Kerja meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia dan 25,4 persen responden setuju.

Sementara yang tidak setuju sebesar 17,3 persen dan 11,3 persen menyatakan sangat tidak setuju.

Kemudian, sebanyak 41,2 persen responden sangat setuju terhadap isi RUU Cipta Kerja dan 29,0 persen setuju.

Selanjutnya adalah RUU Cipta Kerja yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi, sebanyak 39,8 persen responden sangat setuju dan 32,0 persen setuju.

Sedangkan yang tidak setuju ada 15,4 persen responden dan 12,9 persen responden sangat tidak setuju.

Sebanyak 40,9 persen responden juga sangat setuju bahwa RUU Cipta Kerja pro terhadap penciptaan lapangan kerja, 28,9 persen setuju, 17,8 persen tidak setuju, dan 12,4 persen sangat tidak setuju.

Sementara itu, pembahasan RUU Cipta Kerja mendapat penolakan dari kelompok buruh, mahasiswa hingga akademisi.

Mereka menilai RUU Cipta Kerja justru akan merugikan para pekerja, mulai dari persoalan upah murah, perbudakan modern, hingga investasi asing.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/27/20144831/politisi-golkar-sebut-pandemi-covid-19-jadi-momentum-penyelesaian-ruu-cipta

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke