Hal itu dikatakan oleh Anggota Tim Satgas Penanganan Covid-19 IAKMI Hemawan Saputra.
"Jadi memang kemungkinan besar penambahan kasus yang meninggal dunia ini memang karena terjadi keterlambatan ya dalam penanganan (Covid-19)," kata Hermawan kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2020).
Menurut Hermawan, keterlambatan itu bisa saja terjadi karena semakin banyaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Kemudian menyebabkan penuhnya rumah sakit, jumlah tenaga medis yang berkurang dibanding rasio pasien yang terjangkit Covid-19.
"Banyak juga orang-orang yang diminta isolasi mandiri, padahal dia sebenarnya bisa berdampak lebih berat dan lebih serius dan ini sungguh mengkhawatirkan," ujar dia.
Oleh karena itu, Hermawan berharap pemerintah bisa meningkatkan kapasitas perawatan Covid-19.
Selain itu, juga perlu ada penguatan deteksi dini untuk menciptakan percepatan penanganan pasien.
"Dan ini harus terus menerus disiapkan pemerintah. Tetapi sekaligus masyarakat meningkatkan kesadaran untuk mencegahnya," ucap Hermawan.
Diketahui, penambahan kasus harian pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia terus bertambah.
Pada 19 Juli, tercatat penambahan kasus pasien meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 127 orang.
Kemudian 20 Juli bertambah 96 orang, 21 Juli bertambah 81 orang, 22 Juli bertambah 139 orang, 23 Juli 117 orang.
Terakhir 24 Juli tercatat ada penambahan 89 orang. Sehingga total penambahan pasien meninggal dunia dalam enam hari berjumlah 649 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/24/19491581/iakmi-duga-peningkatan-pasien-covid-19-meninggal-disebabkan-hal-ini