Salin Artikel

Achmad Yurianto Diganti, Data Covid-19 Tak Dipaparkan Langsung, hingga Peran Reisa

Sebagai gantinya, kini ada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang berada di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Satgas Covid-19 tetap dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo.

Namun, terjadi pergantian posisi pada jabatan Juru Bicara (jubir) Satgas Covid-19.

Sebelumnya, tugas sebagai Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 diemban oleh Ahmad Yurianto.

Kini, setelah berganti menjadi Satgas Covid-19, posisi Jubir dipercayakan kepada Wiku Adisasmito.

Prof Wiku sebelumnya menjabat sebagai Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Pergantian posisi jubir ini dibenarkan Yurianto. 

"Tadi sudah diumumkan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto)," ujar pria yang akrab disapa Yuri itu saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

Pengumuman yang dimaksud yakni posisi Yuri sebagai juru bicara pemerintah digantikan oleh Wiku Adisasmito. Pergantian tersebut berlaku mulai Selasa.

Bertugas 140 hari

Laman media sosial Kementerian Kesehatan pada Selasa malam mengunggah ucapan terima kasih atas kinerja selama 140 hari yang dilakukan oleh Yuri.

Selama 140 hari, setiap pukul 15.30 WIB Yuri memberikan informasi perkembangan data harian kasus Covid-19 yang disiarkan secara live oleh televisi, radio, maupun media sosial resmi pemerintah.

Selain itu, Yuri menjadi tujuan media untuk menanyakan informasi seputar penanganan Covid-19 di Indonesia.

Presiden Joko Widodo, menunjuk Achmad Yurianto sebagai juru bicara untuk penanganan dan pencegahan virus corona pada 3 Maret 2020.

Yuri saat itu merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Sebagai Juru Bicara Penanganan Covid-19, tugas Yuri adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan virus corona.

Ia aktif memberikan pernyataan ke awak media, bahkan sejak virus corona belum terdeteksi di Indonesia.

Yuri mengakui bahwa bisa menunaikan tugas sebagai jubir adalah sebuah kehormatan baginya.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak selama dia bertugas.

"Tugas negara adalah kehormatan dan saya sangat terbantu oleh dukungan teman-teman media," kata Yuri.

Meski sudah tidak bertugas sebagai jubir, Yuri masih akan tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19.

Sebab, dia kini bisa kembali fokus di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan sebagai Direktur Jenderal P2P.

"Saya fokus di P2P, dan Covid-19 adalah juga masalah P2P," kata Yuri.

Dia mengatakan, meski sudah tidak disibukkan sebagai jubir, ada tanggung jawab lain yang sudah menantinya di Dirjen P2P.

"Masih banyak masalah yang harus saya selesaikan (TBC, DBD, Malaria, HIV, dan lain-lain)," kata Yuri.

Digantikan Wiku

Posisi Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 kini telah digantikan oleh Wiku Adisasmito.

Sebelum menjadi juru bicara, dia bertugas sebagai Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Wiku Adisasmito mengatakan, Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya sebagai juru bicara menggantikan Achmad Yurianto.

Hal itu disampaikannya saat memberikan keterangan pers perdana sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (21/7/2020) sore.

"Sebagaimana telah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Presiden telah menunjuk saya sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19," ujar Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan.

Menurut Wiku, pernyataan itu disampaikan Airlangga dalam keterangan persnya Selasa siang.

Saat ini, Wiku merupakan staf pengajar yang juga menjadi Guru Besar bidang kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi di Universitas Indonesia (UI).

Di UI, Wiku mengajar sejumlah mata kuliah pada mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

Sebagai seorang akademisi, pria berusia 56 tahun ini sudah banyak menghasilkan riset-riset ilmiah di bidang yang ia tekuni.

Pria kelahiran Malang 20 Februari 1964 ini memiliki nama dan gelar lengkap Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, MSc. Ph.D.

Mengutip laman resmi Universitas Indonesia, gelar sarjana juga dokter hewan berhasil ia raih dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di tahun 1995.

Selanjutnya dia menyelesaikan pendidikan pascasarjananya, baik S-2 (1998) maupun S-3 (1995) di Colorado State University (CSU).

Kasus harian tak diumumkan langsung

Mulai Selasa (21/7/2020), berbagai penjelasan tentang perkembangan Covid-19 di Indonesia disampaikan oleh Wiku Adisasmito.

"Saya mewakili Satgas Covid-19, menyampaikan perkembangan terkini," ujar Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, aturan ini bertujuan menguatkan organisasi manajemen Covid-19.

Dia pun menyebutkan, pengumuman perkembangan kasus harian Covid-19 tidak lagi dipublikasikan secara paparan dalam konferensi pers.

Sebagai gantinya, informasi itu bisa dilihat di laman resmi www.covid19.go.id.

"Terjadi perubahan pengumuman kasus harian yang sbelumnya diumumkan Dirjen P2P Kemenkes Achamd Yurianto untuk selanjutnya update kasus harian bisa langsung lihat di www.covid19.go.id," ucap Wiku.

Nasib Reisa Broto Asmoro 

Lantas, bagaimana dengan Reisa Broto Asmoro yang sebelumnya juga ikut menyampaikan informasi seputar Covid-19 ?

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Bidang Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rita Rosita mengatakan Reisa masih masuk dalam tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Doni Monardo.

"Beliau masih (masih ada dalam tim komunikasi satgas)," kata Rita pada Selasa (21/7/2020).

Selain itu, Reisa juga berperan sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru.

Tugas ini telah tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh Doni Monardo.

"Surat keputusan sebagai duta kebiasaan baru," ucap Rita.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/22/08014121/achmad-yurianto-diganti-data-covid-19-tak-dipaparkan-langsung-hingga-peran

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke