"Jika berada di transportasi umum, jangan makan. Jangan minum. Karena ini akan membuat kita menjadi lengah," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (13/7/2020).
Selain itu, masyarakat diminta tidak berbicara dengan orang lain untuk menghindari penularan Covid-19 melalui microdroplet di tempat tertutup.
"Kemudian tetap memakai masker dan upayakan sebisa mungkin untuk jaga jarak," kata Yuri.
Sebelumnya, anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, penularan Covid-19 lewat udara bisa terjadi di ruangan dengan setting tertutup, di antaranya transportasi umum, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan restoran dengan sistem ventilasi buatan.
"Sebagai virus pernapasan, kita tidak bisa mengabaikan potensi penularan lewat airborne (udara)," ujar Mahardika dalam talkshow yang digelar secara daring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (10/7/2020).
Mahardika mengatakan, droplet tidak hanya berukuran makro. Ada juga droplet yang berukuran mikro (lebih kecil).
Droplet mikro yang dikeluarkan orang terinfeksi Covid-19 inilah yang menjadikan penularan lewat udara secara aerosol (partikel kecil cair atau padat yang ada di udara).
"(Penularan) berpotensi bukan hanya secara macrodroplet pada saat kita batuk dan bersin, tetapi juga microdroplet yang berpeluang terjadi secara aerosol," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/13/18474641/pemerintah-saat-di-transportasi-umum-jangan-makan-dan-minum