Salin Artikel

Rencana Awak Kabin Garuda Tak Gunakan APD Lengkap Dinilai Rugikan Penumpang

Pengamat kebijakan publik pada Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengatakan, kebijakan tersebut dapat melanggar protokol kesehatan dan bisa merugikan para penumpang.

"Protokol kesehatan harus ditegakkan, semua moda transportasi diwajibkan semua kenapa Garuda tidak? Pada efeknya malah merugikan penumpang dan pramugari sendiri," kata Trubus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Menurut Trubus, alasan Garuda mengubah level APD karena penumpang tak bisa melihat senyum kru pesawat, juga mengada-ada.

Trubus menegaskan, mematuhi protokol kesehatan seharusnya menjadi prioritas bagi pihak maskapai penerbangan ketimbang senyuman kru pesawat yang tak terlihat.

"Kalau alasannya oh supaya saya lihat senyumnya, atau paling tidak ada bau harumnya, itu malah mengada-ada, karena ini persoalannya harus menegakkan protokol kesehatan tentang physical distancing itu," ujar Trubus.

Oleh sebab itu, Trubus menilai Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN semestinya menegur Direksi PT Garuda Indonesia atas rencana tersebut.

"Harus memberi teguran keras, kalau perlu dirutnya dipanggil, diberikan surat teguran," kata Trubus.

Diberitakan, maskapai Garuda Indonesia berencana mengubah level penggunaan APD awak kabin pesawat secara bertahap.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, rencana tersebut diusung setelah pihaknya mendapatkan banyak keluhan dari penumpang.

"Semuanya pakai APD, ketutupan semua, ya enggak bener juga dong. Jadi buat banyak penumpang Garuda banyak mengeluh kenapa pramugarinya pakai masker, jadi enggak bisa lihat dia tersenyum atau mencibir," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (16/6/2020).

Oleh karenanya, Irfan berencana mengubah kewajiban penggunaan APD menjadi face shield saja.

"Jadi pelan-pelan kita akan pakai face shield," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/19/15181181/rencana-awak-kabin-garuda-tak-gunakan-apd-lengkap-dinilai-rugikan-penumpang

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke