Fadjar mengatakan, di era Revolusi Industri 4.0 harus mengedepankan cara kerja yang komunikatif, inklusif, dan kolaboratif yang muaranya adalah dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI Angkatan Udara yang berkualitas.
"Saya melihat setidaknya ada dua jenis literasi yang dapat dijadikan modal berharga bagi prajurit TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat, yaitu literasi baca tulis dan literasi digital," ujar KSAU dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5/2020).
Selaras dengan hal tersebut, KSAU juga merumuskan sembilan program prioritas, khususnya terkait strategi pembinaan kemampuan dan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara.
Adapun kesembilan program prioritas tersebut meliputi, pertama, the new normal. Pada program tersebut, berbagai tugas tetap dapat berjalan dan dampak pandemi dapat ditekan serendah mungkin.
Oleh karena itu segera rumuskan the new normal, sebagai mekanisme dan prosedur kinerja yang baru.
Kedua, dalam bidang perencanaan dengan mempercepat pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) tahap III hingga tahun 2024 dengan fokus pada pencapaian air superiority.
Melalui kemampuan Network Centric Warfare (NCW) dan pemenuhan alutsista dengan teknologi yang tetap relevan hingga 30 tahun kedepan.
Ketiga, organisasi, yaitu dengan menyiapkan penerapan organisasi TNI AU, mengatur prosedur mekanisme hubungan kerja (Prosmekhubja) dan menata organisasi yang selaras dengan kebijakan proportional growth dan right sizing.
Keempat, dalam bidang Intelijen, yaitu mewujudkan informasi superiority TNI Angkatan Udara.
Kelima, prioritas bidang operasi, yaitu meningkatkan kualitas operasi TNI AU, baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Keenam, prioritas bidang latihan, KSAU akan menitikberatkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi latihan sebagai upaya komprehensif untuk meningkatkan kemampuan personel dan kemampuan satuan secara cepat dan tepat sasaran.
Ketujuh dalam bidang SDM. KSAU menyoroti bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan, namun pada akhirnya unsur manusialah yang menentukan keberhasilan tugas.
Kedelapan, dalam bidang pemeliharaan dengan menjamin terpeliharanya operational readliness TNI AU.
Kesembilan, dalam bidang Lambangja. Menjadikan safety culture sebagai landasan utama yang sangat esensial. Dengan menempatkan safety sebagai faktor utama dalam setiap pengambilan keputusan misi operasi dan latihan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/27/13473241/ksau-rumuskan-9-program-prioritas-bangun-kekuatan-tni-au