Ia menyebut, seluruh tenaga medis di sana telah memahami bahwa perayaan Idul Fitri tahun ini akan berbeda karena tak bisa merayakan bersama keluarga.
"Kami sempat diskusi dan mereka menyadari harus Lebaran tidak dengan keluarga. Bahwa harus Idul Fitri tidak seperti biasanya. Mereka menyadari sepenuhnya," kata Yuri dalam keterangannya di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (23/5/2020).
Para tenaga medis sebenarnya telah ikhlas untuk tetap bekerja dan tidak berkumpul dengan keluarga.
Namun yang sulit justru meyakinkan para anggota keluarganya bahwa para tenaga medis tidak bisa merayakan Lebaran di rumah tahun ini.
"Tantangan yang berat bagaimana meyakinkan keluarga di rumah bahwa Lebaran hari ini tidak bersama orangtuanya, ibunya, suami, istri, anaknya," ujar Yuri.
"Ini pengorbanan yang besar dan harus kita apresiasi," lanjut dia.
Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi seluruh arahan pemerintah agar pengorbanan tenaga medis ini tak sia-sia.
"Mari kita ubah paradigma hidup jadi normal baru. Pola hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan, menggunakan masker dan tidak maksa keluar rumah kalau tidak ada kepentingan mendasar. Hindari kerumunan, hindari tempat keramaian," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/23/18263061/pemerintah-apresiasi-pengorbanan-tenaga-medis-tetap-kerja-saat-lebaran