"Untuk saat ini ada 125.000 kit pemeriksaan cepat yang akan kita bagikan ke seluruh Indonesia, dan kita mulai bergerak di hari ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Sebelumnya, Yuri mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan alat rapid test untuk mendeteksi penyakit Covid-19.
Alat deteksi cepat itu didatangkan langsung dari China.
"Sekarang sudah ada 2.000, besok sudah diklik hari ini, paling besok diantar 2.000 lagi. Jadi (total) 4.000 (unit)," ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
"Yang dari China itu 100.000, tetapi kita tetap akan membeli sejuta (unit),"
Yuri menuturkan, Indonesia memerlukan banyak alat rapid test. Sebab, kata dia, potensi masyarakat yang berisiko terjangkit Covid-19 mencapai 600.000 hingga 700.000 kasus.
Ia mengatakan, pemerintah berencana menyiapkan sekitar 1 juta alat rapid test untuk mendeteksi virus corona di masyarakat.
Alat tes tersebut akan tiba di Indonesia secara bertahap mulai Sabtu (21/3/2020).
Achmad Yurianto juga mengatakan, pemerintah sudah melaksanakan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode rapid test.
Menurut Yurianto, dari pemeriksaan yang dilakukan sampai dengan hari ini (23/3/2020) ditemukan beberapa temuan kasus positif Covid-19.
"Kita mendapatkan beberapa hasil positif, meskipun lebih banyak kita temukan yang hasilnya negatif dari pemeriksaan screening ini," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Hingga Senin sore ini ada 579 kasus Covid-19 yang tersebar di 22 provinsi, di seluruh Indonesia.
Yurianto memaparkan bahwa ada 30 pasien positif virus corona yang dinyatakan sembuh.
Akan tetapi, ada 49 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan mengidap Covid-19.
Alat rapid test diharapkan dapat menekan penyebaran virus corona. Sebab, hasil tes itu diharapkan dapat membuat pasien segera mendapatkan kepastian.
Sebab, saat ini virus corona dapat menyebar cepat karena orang yang telah terinfeksi virus corona bisa jadi dalam keadaan sehat dan tidak memperlihatkan gejala sakit.
Orang seperti itu bisa saja terus beraktivitas dan bertemu banyak orang, sehingga orang yang melakukan kontak dekat juga berpotensi terinfeksi.
Pemerintah pun sudah meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas sosial di luar rumah atau social distancing, serta menjaga jarak dengan orang lain jika terpaksa ke luar rumah dan berada di kerumunan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/23/18080611/pemerintah-siap-sebar-125000-alat-rapid-test-ke-seluruh-indonesia