"Manakala dirinya merasa sakit atau merasa tertular oleh orang lain, maka disarankan segera periksa di fasilitas kesehatan manapun," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).
"Konsultasikan dengan dokter dan tidak perlu panik. Dengan pemeriksaan teliti oleh dokter, maka akan bisa ditentukan apakah ada dugaan ke arah Covid-19 atau tidak," lanjut dia.
Gejala klinis yang dimaksud, yakni demam disertai batuk dan sesak napas.
Pemerintah tak menganjurkan masyarakat, baik yang mengalami gejala klinis maupun yang tidak untuk meminum obat atau melakukan kegiatan yang diyakini bisa mencegah atau menyembuhkannya dari sakit.
"Padahal, belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, mari sama-sama kita rasional" ujar Yuri.
"Mari sama-sama kita manfaatkan seluruh fasilitas yang ada di negara ini. Baik secara langsung mendatangi dokter, atau secara virtual menggunakan aplikasi di beberapa unicorn untuk mendapatkan konsultasi," lanjut dia.
Beberapa unicorn yang sudah bekerja sama dengan pemerintah, yakni Sehatpedia dan Halodoc.
Pemerintah juga telah membuka hotline pengaduan atau konsultasi Covid-19, yakni 119 dengan extencion 9.
Diketahui, jumlah pasien terjangkit virus corona di Indonesia per Senin ini mencapai 579 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 30 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara, jumlah pasien meninggal dunia, yakni sebanyak 48 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/23/17081011/pemerintah-merasa-sakit-atau-tertular-periksa-di-fasilitas-kesehatan