KOMPAS.com – Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Syahabuddin mengatakan, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) punya peran dalam pengentasan kemiskinan.
Sebab, menurutnya, para pendamping memiliki loyalitas, dedikasi, dan kompetensi yang andal dalam melaksanakan PKH.
Syahabuddin mengatakan itu dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)/Family Development Session (FDS) PKH Gelombang I Tahun 2020.
Kegiatan ini digelar Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung sebagai Satuan Kerja Unit Kerja BP3S Kementerian Sosial (Kemensos).
Lebih lanjut, dia menyebut faktor keberhasilan Pendamping PKH dalam mengentaskan kemiskinan tidak dapat diragukan lagi. Ini karena kinerjanya masih sangat militan.
“Ini (peran PKH) perlu ditingkatkan lagi agar target penurunan angka kemiskinan dari tahun 2020-2024 dapat tercapai,” ujar Syahabuddin seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (6/3/2020.
Untuk itu, jelasnya, Kemensos telah menyiapkan kegiatan meningkatkan kompetensi bagi para pendamping melalui berbagai macam diklat.
Adapun guna menjangkau diklat yang lebih luas dan cepat, Kemensos kini menerapkan proses pembelajaran melalui e-learning, lokakarya, coaching untuk para fasilitator, pengelola dan admin terkait.
Diklat ini sejalan dengan program pemerintah yang sedang berupaya membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dalam mewujudkan Indonesia maju.
Kemensos pun memiliki jargon berupa Kemensos #HADIR, yaitu Humanis, Dedikatif, Inklusif, dan Responsif.
Jargon ini menjadi patokan etika dalam pelaksanaan kegiatan fasilitasi dengan keluarga penerima manfaat.
Adapun, Diklat P2K2/FDS PKH digelar di Hotel Radiant Lembang mulai Kamis (5/3/2020) sampai Minggu (14/3/2020).
Program prioritas pengentasan kemiskinan
Perlu diketahui, PKH merupakan program prioritas nasional yang diharapkan mampu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Program ini digawangi Kemensos dengan tujuan mendorong kemandirian penerima manfaat sehingga dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, penerima sudah dapat status sejahtera mandiri atau lulus dari kepesertaan PKH.
Tak hanya itu, Syahabuddin juga menyebut PKH merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang berkontribusi pada penurunan tingkat kemiskinan.
Dia mengungkapkan, saat ini penurunan kemiskinan lewat PKH sudah menjangkau 10 juta keluarga.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen.
Angka ini menurun 0,25 persen poin jika dibandingkan September 2018 dan menurun lagi 0,41 jika dibadingkan Maret 2018.
Terkait hal tersebut, Kemensos telah memberikan kontribusi melebihi target yang ditetapkan, yaitu satu persen.
Berdasarkan Laporan Kinerja Kemensos 2019, angka kemiskinan Indonesia turun 1,03.
Syahabuddin pun menyebut keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya Kemensos dalam penanganan fakir miskin secara berkelanjutan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/06/19311721/genjot-kompetensi-pendamping-pkh-kemensos-gelar-diklat-fds-pkh-perdana