Berdasarkan informasi terbaru, Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Senin (2/3/2020) lalu, sudah ada seorang warga negara tersebut yang dinyatakan positif virus corona.
Bahkan, Saudi telah mengambil kebijakan menangguhkan sementara perjalanan umrah bagi jemaah yang berasal dari negara yang telah memiliki warga yang positif virus ini.
"Kemenag dan Kemenkes harus memastikan calon jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci dalam kondisi sehat dan memiliki imunitas bagus guna mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19, dengan melakukan pengecekan, pemeriksaan hingga pembinaan kesehatan secara maksimal," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (5/3/2020).
Bamsoet menegaskan, pemerintah harus bekerja lebih optimal dalam menghadapi musim haji pada tahun ini.
Salah satunya yaitu dengan menggencarkan vaksinasi baik itu meningitis hingga influenza kepada setiap calon haji.
Hal itu juga sejalan dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang mewajibkan vaksinasi serta meminta kepada setiap calon haji untuk menerapkan pola hidup sehat, baik sebelum berangkat maupun setelah berada di Tanah Suci.
"Tim kesehatan haji, baik dari Kemenag maupun Kemenkes yang mendampingi calon jemaah haji, harus memastikan kondisi para jemaah selama beribadah di Tanah Suci dan mempersiapkan upaya pencegahan penularan penyakit selama di Tanah Suci, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para jemaah," ujarnya.
Menteri Agama Fachrul Razi sebelumnya berharap isu virus corona tak berdampak pada pemberangkatan calon jemaah haji musim 2020.
"Kalau masalah kesiapan haji yang kaitannya dengan ada wabah, kita berdoa saja mudah-mudahan pada saat haji nanti sudah klir, mudah-mudahan, yang tahu kan cuma Tuhan," kata Fachrul.
Ia mengatakan, pemberangkatan jemaah haji diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Juni. Dia juga berharap sebelum waktu pemberangkatan, Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan kepastian.
"Kalau menurut saya ancang-ancangnya haji mulai brangkat pertengahan Juni ya, harapan kita sebelum itu sudah ada kepastian," katanya.
"Kalau kita tanya jawabannya pasti, sama lihat perkembangan lebih lanjut," sambung dia.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan, dalam antisipasi virus corona, pihaknya akan melakukan tes kesehatan bagi calon jemaah haji dimulai sejak tahap Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
"Pada saat proses pelunasan BPIH itu sejak itu kan ada tes kesehatan. Di situlah proses awal mengecek jemaah benar-benar sehat betul," terang Nizar.
Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberangkatkan calon jemaah haji jika dalam tahap tes kesehatan dinyatakan tak mendapat rekomendasi untuk berangkat.
"Kalau tidak sehat berarti dia tidak istitha'ah (tidak mampu), artinya tidak recommended untuk berangkat," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/05/17002971/ketua-mpr-kondisi-kesehatan-calon-haji-harus-dipastikan-fit-sebelum