Mereka terdiri dari 14 WNA asal China, satu orang dari Malaysia, dan satu orang dari Malayasia. Ada 12 laki-laki dan 2 perempuan yang tinggal bersa,a
Keberadaan mereka diketahui setelah ketua RT setempat Dwi Budiono (57) melihat rumah besar yang dulunya kosong kini telah ditempati.
Dari laporan yang ia terima, orang yang tinggal di rumah tersebut adalah karyawan pabrik baru di Ngantru.
“Tapi saya tidak dilapori, kalau yang menempati adalah orang asing,” ujar pensiunan tentara ini kepada Tribunjatim.com.
Karena ada orang asing di wilayahnya, Dwi melapor ke kepala desa dan camat setempat.
“Naluri saya sebagai tentara mendorong untuk melapor, terus malam ini ditindaklanjuti,” sambung Dwi.
Ia mengatakan dari izin yang disampaikan, rumah tersebut disewa selama 10 tahun dan baru ditempat sejak sebulan terakhir.
Sementara itu Camat Kedungworo Hari Prastijo, mengatakan warga sekitar sempat aneh melihat aktivitas warga asing di rumah dengan halaman luas itu.
“Sebelumnya rumah ini kan kosong. Jadi begitu ada aktivitas langsung menarik perhatian warga, apalagi ternyata ada orang asing,” kata Hari.
Ia kemudian menghubungi Kantor Imigraso kelas II Nont TPI Blitar. Hari juga menggandeng Dinas Kesehatan karena tengah marak penyebaran virus corona.
Petugas imigrasi kemudian melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian dan visa bisnis yang dipegang oleh 16 WNA tersebut.
Setelah itu petugas migrasi memeriksa suhu tubuh mereka.
Kepala Seksi (Kasi) Survailens dan Imunisasi Dinkes Tulungagung, Satrio Wibowo mengatakan secara umum para WNA dalam keadaan sehat.
Hasil pemeriksaan suhu tubuh, rata-rata 36,2 derajat Celsius sampai 36,6 deraajt celcius.
Namun ada satu orang yang masuk pengawasan.
“Rata-rata mereka datang sudah lebih dari dua minggu, jadi lewat masa inkubasi virus corona. Namun ada satu orang yang masih enam hari di sini,” jelas Satrio.
Karena masih dalam masa inkubasi, satu WNA dimasukkan dalam masa pengawasan hingga lewat masa inkubasi.
Ia menjelaskan semua WNA bersikap kooeperatif dan mau bekerja sama.
“Mereka sepakat dengan usul kami, agar segera datang ke RSUD dr Iskak jika merasakan gejala infeksi virus corona,” ujar Satrio.
“Kami sudah selesai melakukan pemeriksaan normatif dokumen keimigrasian mereka. Untuk kepastiannya besok,” terang Eri.
Setelah diperiksa, mereka akan diarahkan ke Kantor Imigrasi Blitar untuk pemeriksaan dokumen lebih dalam.
Dari pemeriksaan dokumen, WNA China masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
Sedangkan WNA asal Singapura dan Malaysia masuk melalui Bandara Juanda Surabaya.
“Dari dokumen yang kami periksa, mereka memegang visa bisnis. Mereka di sini menunggu pembukaan pabrik baru” sambung Eri.
Eri menjeaskan mereka adalah para pekerja di sebuah perusahaan manik-manik yang baru didirikan di Kecamatan Ngantru, Tulungagung.
Rata-rata mereka datang dua minggu lalu, namun ada pula yang baru tiba di Indonesia.
Untuk itu pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan untuk melakukan peemriksaan suhu tubuh mereka.
“Untuk hasil pemeriksaan kami serahkan sepenuhnya kepada Dinas Kesehatan,” pungkas Eri.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Timpora Periksa Belasan WNA di Tulungagung, 14 Dari Tiongkok
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/04/12220051/16-wna-di-tulungagung-diperiksa-kesehatannya-sewa-rumah-10-tahun-kerja-di