Oleh karena itu, kata Muhadjir, belum adanya masyarakat di Indonesia yang terinfeksi virus corona bukan karena alat deteksinya tak valid.
"Saya ingin menegaskan bahwa reagen premier yang digunakan oleh Indonesia merupakan kerja sama dengan CDC di AS, Atlanta, itu adalah reagen yang masih andal," ujar Muhadjir di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020).
"Jadi tidak benar kalau ada yang bilang bahwa diragukan kemampuannya itu dan kita memiliki jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kalau nanti memang dibutuhkan," kata dia.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia, pemerintah juga telah menyiapkan kesiagaan rumah sakit dengan menyediakan ruang isolasi khusus untuk menangani virus mematikan tersebut.
Pemerintah terus mengawasi 135 pintu masuk penumpang, baik laut maupun udara, untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia.
.
Muhadjir juga menyampaikan, hingga saat ini sudah ada 104 spesimen dari suspect virus corona di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 102 spesimen dinyatakan negatif terinfeksi virus corona. Sementara itu, 2 spesimen masih dikaji.
"Sampai saat ini sudah ada 104 spesimen. 102 negatif. 2 masih proses," ujar Muhadjir.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/17/18365481/menko-pmk-pendeteksi-corona-di-indonesia-alat-yang-andal