Terduga teroris berinisial WF itu ditembak setelah melemparkan bom pipa ke arah polisi yang sedang bertugas.
"Kami lakukan tindakan tegas dan terukur sebelum tertangkap karena dia melempar bom pipa kepada anggota," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
WF pun meninggal dunia di tempat.
Akibat kejadian tersebut, seorang anggota kepolisian mengalami luka dan saat ini sedang dirawat.
Argo mengatakan, awalnya polisi menerima informasi bahwa WF sedang berada di sebuah kapal di Pelalawan.
Kemudian, polisi memberi informasi tersebut kepada nahkoda kapal. Polisi lalu bernegosiasi untuk mendekati kapal tersebut.
Saat mendekat itulah WF melempar bom pipa ke arah petugas.
"Saat kita melakukan negosiasi, setelah kita dekat dengan kapal itu, yang bersangkutan sempat melemparkan bom pipa. Ada anggota satu yang terluka," ujar dia.
Berdasarkan keterangan polisi, WF merupakan admin grup WhatsApp untuk merekrut sukarelawan.
Ia merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Argo mengatakan, WF juga merekrut polisi wanita (polwan) dari Polda Maluku Utara dengan inisial NOS.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/10/18085501/polisi-tembak-mati-terduga-teroris-pelempar-bom-pipa-di-pelalawan