Salin Artikel

Menkominfo Sebut Hoaks soal Corona Lebih Cepat Menyebar daripada Informasi Pemerintah

Johnny menyebut, informasi hoaks lebih dulu bergerak dibandingkan informasi dari pemerintah.

"Tidak terlambat. Yang terlebih dulu bergerak itu adalah hoaksnya. Bukan informasi yang terlambat, informasi itu cepat tindakannya. Yang lebih cepat lagi itu adalah hoaksnya yang berjalan," ujar Johnny dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (3/1/2020).

Dia mengatakan, proses pengambilan keputusan dari evakuasi 238 WNI hingga penempatan mereka untuk dikarantina di Natuna berlangsung serba cepat.

Sehingga, informasi belum disampaikan secara maksimal.

Lebih lanjut dia menyebut, sikap masyarakat Natuna yang semula menolak karantina 238 WNI lebih karena sikap berhati-hati.

"Itu sebetulnya karena kehatian-hatian masyarakat lokal yang belum mendapat informasi dengan lengkap, langkah-langkah tindakan pencegahan yang dilakukan Pemerintah. Kita memaklumi bahwa memang ada kekhawatiran itu," jelas Johnny.

Akan tetapi, dari sisi pertimbangan pemerintah, Natuna menjadi pilihan tepat untuk lokasi karantina dan observasi ke-238 WNI beserta rombongan penjemput mereka.

"Pilihan tempat yang paling tepat dan paling baik itu adalah di Natuna dibandingkan tempat tempat yang lain. Itu sudah dihitung semua," tambahnya.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan pemerintah akan mengambil langkah antisipasi informasi hoaks lewat SMS blast.

Sebelumnya, Johnny mengatakan mayoritas berita hoaks soal penularan virus corona menyebar lewat WhatsApp.

Informasi itu disebarkan secara beruntun sehingga akhirnya diterima masyarakat secara luas.

"Penyebaran yang paling besar melalu WhatsApp, diteruskan, diteruskan, itu seperti deret ukur dan bisa menjangkau banyak sekali masyarakat," ujar Johnny dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (3/1/2020).

Sementara itu, Kominfo mencatat ada 54 informasi hoaks yang tercatat menyebar di media sosial, salah satunya WhatsApp.

Akibat dari persebaran ini, kata Johnny bisa mempengaruhi jutaan orang.

"Bisa jutaan orang yang mengikuti ini dan terpengaruh atau dapat informasi yang salah atau bahkan hoaksnya, informasi yang bohong. Itu merugikan kita," tegas Johnny.

Dirinya mencontohkan, beberapa informasi hoaks yang dimaksud yakni ada Virus Berbahaya di RSUP Dr. Sardjito, virus corona diduga sudah menyebar dan masuk ke Indonesia di Gedung BRI, virus corona sudah masuk di Jakarta, 1 Pasien di RSPI Sulianti Saroso Jakarta sedang Diisolasi, serta terdapat orang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Wahidin Makassar.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/03/17093801/menkominfo-sebut-hoaks-soal-corona-lebih-cepat-menyebar-daripada-informasi

Terkini Lainnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke