Angka tersebut tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Kasus terbanyak terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dari 11 provinsi yang melaporkan (kasus DBD), terbesar di Provinsi NTT 552 (kasus)," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Anung mengatakan, di NTT, penderita DBD paling banyak ada di Kabupaten Sikka. Tercatat, enam orang meninggal dunia karena di wilayah itu.
Sementara angka kematian di daerah lainnya yaitu, Jawa Barat 3 orang, Bengkulu 1 orang, Jawa Tengah 1 orang, dan Jawa Timur 1 orang.
Dengan demikian, per Januari 2020, korban meninggal dunia akibat DBD sebanyak 12 orang.
Dari jumlah total kasus DBD yang tercatat per akhir Januari ini, Anung menyebut, terjadi penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Alhamdulillah kalau dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama itu angkanya 11.224. Jadi turun banyak," kata
Anung mengatakan, sebagai upaya pencegahan, sejak Oktober 2019 pihaknya telah membuat surat edaran ke masyarakat mengenai antisipasi DBD.
"Mengingat pola yang terjadi di Indonesia bahwa kasus kejadian DBD biasanya mulai meningkat pada bulan desember dan peaknya biasanya pada bulan Januari dan Febuari," kata Anung.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/31/05315681/penderita-dbd-capai-1358-paling-banyak-di-ntt