Salin Artikel

100 Hari Jokowi-Ma'ruf, PKS Sebut Pelemahan KPK Lewat Revisi UU Kian Terasa

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menginjak 100 hari sejak dilantik pada 20 Oktober 2019.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, arah kerja Jokowi-Ma'ruf mulai terlihat. Namun, ia menilai, pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kian terasa melalui revisi Undang-Undang tentang KPK.

"Kasus Harun Masiku menjadi contoh, betapa KPK mendapat perlawanan sengit termasuk prosedur tentang izin penyadapan dan penggeledahan," kata Mardani dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2020).

Mardani juga menyinggung tuntutan masyarakat agar Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terhadap revisi UU KPK.

Menurut dia, desakan penerbitan Perppu terhadap revisi UU KPK juga seakan menghilang.

"Padahal, semua sepakat hingga saat ini korupsi adalah kejahatan extra-ordinary. Janji penerbitan Perppu hilang tanpa bekas. Arah dan roadmap pemberantasan korupsi mulai hilang gregetnya," ujarnya.

Kemudian terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law, menurut Mardani bisa menjadi tidak efektif, jika pemerintah menghapus banyak UU dan menyatukannya dalam UU Ombinus Law.

Ia merasa khawatir, RUU Ombinus Law akan mengakibatkan kekosongan hukum sehingga melemahkan budaya penegakkan hukum.

"Kami berpendapat Omnibus Law hanya mengumpulkan beberapa pasal yang bermasalah atau berpotensi tumpang tindih dengan tetap memberlakukan UU induknya," ucapnya.

Lebih lanjut, terkait penuntasan kasus pelanggaran HAM Trisakti dan Semanggi I dan II, Mardani menilai, pemerintah belum sepenuhnya hadir bagi masyarakat.

Akibatnya, kata dia, penuntasan kasus HAM semakin tidak jelas.

"Memimpin negeri tidak bisa cuma dengan kerja-keras, justru bekerja keras tanpa arah dan kebijakan yang benar berbahaya untuk masa depan negeri. The leader do the right things and the manager do the things right," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/17591651/100-hari-jokowi-maruf-pks-sebut-pelemahan-kpk-lewat-revisi-uu-kian-terasa

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke