Salin Artikel

Jokowi Minta Upaya Mitigasi Bencana dengan Tanaman Vetiver, Ini Fakta-faktanya

Hal tersebut diungkapkan Jokowi ketika menerima sejumlah kepala daerah yang didampingi Kepala BNPB Doni Munardo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

"Saya kira tanaman vetiver, akar wangi, akan saya cari sebanyak-banyaknya bibit dan benih sehingga bisa kita lakukan penanaman terutama di Lebak dan Kabupaten Bogor," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (8/1/2020).

Jokowi mengatakan, tanaman vetiver merupakan jenis tanaman yang diketahui memiliki kemampuan untuk mencegah tanah longsor dan erosi.

Menurut dia, tanaman vetiver dapat menjaga stabilitas tanah.

"Tanaman Vetiver yang dapat menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah sebagai langkah upaya mitigasi bencana," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi dan bekerja sama dengan baik dalam pengendalian banjir dan bencana alam, terutama di wilayah ibu kota dan sekitarnya.

"Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kota harus berjalan beriringan dalam menjalankan strategi pengendalian baik dalam jangka pendek maupun panjang," kata Jokowi.

Pencegah longsor

Berdasarkan artikel BNPB berjudul "Vetiver untuk Mitigasi Bencana", vetiver atau akar wangi adalah sejenis rumput yang berasal dari India dengan nama latin Chrysophogon zizaionide.

Umumnya, orang belum mengetahui bahwa tanaman ini memiliki banyak manfaat yang baik terhadap lingkungan hidup.

Manfaat dari tanaman vetiver antara lain, bagian daunnya dapat menyerap karbon, pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, hingga bahan dasar kertas.

Pada bagian akarnya juga bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, hingga menyuburkan tanah.

Jenis rumput ini mempunyai nama berbeda untuk daerah-daerah di Indonesia, antara lain, seperti di Gayo: useur; Manado: akar babau; Timor: akar banda; Sunda: janur, narawasatu, usar; Jawa : larasetu, larawastu, rarawestu; Madura: Karabistu; Bali: anggarawastu; hingga Padang: babad sanur.

Bahan rehabilitasi bekas tambang

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo menjelaskan di Indonesia, rumput ajaib ini baru dimanfaatkan sebagai penghasil minyak atsiri melalui ekstraksi akar wangi.

Sementara, di mancanegara vetiver banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan ekologis dan fitoremediasi (memperbaiki lingkungan dengan menggunakan tanaman) lahan dan air.

Seperti rehabilitasi lahan bekas pertambangan, pencegah erosi lereng, penahan abrasi pantai dan stabilisasi tebing melalui teknologi Vetiver Grass Technology (VGT) atau Vetiver System (VS).

"Teknologi ini sudah dikembangkan selama lebih dari 200 tahun di India," kata Agus.

Konservasi Tanah

Agus menjelaskan, vetiver system (VS) adalah sebuah teknologi sederhana yang berbiaya murah dengan memanfaatkan tanaman vetiver hidup untuk konservasi tanah, air serta perlindungan lingkungan.

Menurut dia, VS sangat praktis, tidak mahal, mudah dipelihara, dan sangat efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air, serta stabilisasi dan rehabilitasi lahan.

"Vetiver juga mudah dikendalikan karena tidak menghasilkan bunga dan biji yang dapat cepat menyebar liar seperti alang-alang atau rerumputan lainnya," kata Agus.

Dia menuturkan, keistimewaan vetiver sebagai tanaman ekologis disebabkan oleh sistem perakarannya yang unik.

Tanaman ini memiliki akar serabut yang masuk sangat jauh ke dalam tanah. Saat ini rekor akar vetiver terpanjang adalah 5,2 meter.

Mampu tembus lereng

Agus mengungkapkan, akar vetiver diketahui mampu menembus lapisan setebal 15 cm yang sangat keras.

Di lereng-lereng yang keras dan berbatu, ujung-ujung akar vetiver mampu masuk menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat.

Cara kerja akar ini seperti besi kolom yang masuk ke dalam menembus lapisan tekstur tanah.

Pada saat bersamaan, vetiver dapat menahan partikel-partikel tanah dengan akar serabutnya.

"Kondisi ini bisa mencegah erosi yang disebabkan oleh angin dan air, sehingga vetiver dijuluki sebagai 'kolom hidup'," kata Agus.

Ia mengatakan, akar-akar vetiver yang masuk ke dalam tanah sedalam kurang lebih 3 meter.

Posisi akar tersebut akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor. Sehingga, tanah menjadi stabil.

"Barisan itu juga menahan material erosi di belakang tubuhnya yang dapat mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras yang lebih landai," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/09/14040911/jokowi-minta-upaya-mitigasi-bencana-dengan-tanaman-vetiver-ini-fakta

Terkini Lainnya

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke