Salin Artikel

BPPT Berhasil Tekan Intensitas Hujan Ekstrem Melalui Modifikasi Cuaca

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil menekan intensitas hujan ekstrem yang melanda wilayah Jabodetabek hingga 40 persen melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

"Kita mengurangi maupun mereduksi intensitas hujan 30 sampai 40 persen itu kelihatannya menunjukan hasil yang cukup signifikan," ujar Kepala BPPT Hammam Riza di Kantor Kemenko Bidang PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Hammam mengatakan, pihaknya akan kembali mencoba lagi menggelar operasi selama prakiraan hujan berintensitas tinggi terus bergerak.

Dia menjelaskan, dari hasil penyemaian garam membuat intensitas hujan lebat hanya terjadi pada wilayah utara Jabodetabek dan Laut Jawa pada 5 hingga 6 Januari.

Kendati tetap masih turun hujan, namun intensitas itu mengalami penurunan di Jabodetabek.

"Walaupun tetap hujan di Jakarta dan sekitarnya, tetapi intensitasnya banyak berkurang dengan kita laksanakan modifikasi cuaca tersebut," kata Hammam.

Hammam menjelaskan penyemaian garam dilakukan terhadap udara basah yang datang dari Afrika.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), udara basah itu masuk melalui Sumatera bagian barat, kemudian turun ke Lampung, hingga memasuki Banten, Jawa Barat, dan wilayah-wilayah di Jabodetabek.

"Nah sebelum udara basah dan awan hujan lebat sampai, itu kita semai sehingga dia turun hujan di perairan di laut, di selat sunda, di teluk Jakarta," kata Hammam.

"Tapi tidak masuk sampai daratan, walaupun ada itu adalah sisa-sisa dari pada ini (semai)," terang dia.

Sejauh ini, BPPT telah menggelontorkan 25.600 kg garam dari 16 shorty flight dalam operasi modifikasi cuaca sejak.

Total 16 shorty flight itu masing-masing menggunakan pesawat Cassa 212-200 dan CN-295.

Dari satu kali penerbangan menggunakan Cassa 212-200, petugas dapat membawa sekitar 800 kg garam.

Sedangkan, pesawat CN-299 mampu mengangkut 2,4 ton garam untuk sekali penerbangan shorty penerbangan.

Pesawat tersebut membawa garam dan ‘menaburkannya’ di atas awan hujan kumolonimbus yang berpotensi membawa hujan intensitas tinggi seperti yang terjadi pada awal tahun baru 2020.

Adapun modifikasi ini sebagai upaya pencegahan adanya bencana banjir ‘susulan’ yang dilakukan Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) bersama BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC) sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/08/10060581/bppt-berhasil-tekan-intensitas-hujan-ekstrem-melalui-modifikasi-cuaca

Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke