Salin Artikel

Walhi Sebut Cara Pemerintah Pindahkan Ibu Kota Seperti Orang Hendak Berlibur

Kepala Departemen Advokasi WaIhi Zenzi Suhadi menyebut, keputusan Presiden Jokowi memindahkan ibu kota ke Kalimantan tak ubahnya dengan orang yang sedang ingin berlibur.

"Kalau begini cara mengambil keputusannya, seolah presiden sedang mau liburan. Sudah suntuk dengan Jakarta nyari tempat baru yang hijau yang fresh, diputuskan pindah," kata Zenzi dalam diskusi di Kantor YLBHI, Selasa (17/12/2019).

Zenzi menegaskan, pemindahan ibu kota membutuhkan kajian yang matang karena jadi momentum membuat peradaban baru sebuah bangsa.

Sedangkan, menurut Zenzi, pemerintah belum melakukan kajian matang terkait pemindahan ibu kota.

Ia berpendapat, pemindahan ibu kota hanya akan menghabiskan uang yang seharusnya dapat dialolasikan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

"Sekarang, kita periksa, apalah memindahkan Istana ini adalah situasi yang penting dan mendesak untuk dilakukan? Ada masih sangat banyak PR negara ini, di provinsi-provinsi lain yang harus diselesaikan dengan uang yang ada," kata Zenzi.

Kritik senada disampaikan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Merah Johansyah. Ia menyebut wacana pemindahan ibu kota tidak melibatkan masyarakat, khususnya warga Kalimantan Timur yang akan paling terdampak.

"Tidak ada konsultasi publik di situ. Yang terjadi adalah presiden putuskan duluan, setelah itu baru dikaji. Terbalik, mestinya dikaji dulu, baru diumumkan. Jadi ini kejahatan terhadap partisipasi publik," kata Merah.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/17/18031761/walhi-sebut-cara-pemerintah-pindahkan-ibu-kota-seperti-orang-hendak-berlibur

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke