Meski demikian, pemerintah pusat tak mau buru-buru mengeluarkan pernyataan mengenai kerusuhan tersebut lantaran menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi.
Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah tengah mendalami secara utuh penyebab terjadinya kerusuhan di Penajam Paser Utara.
"Kami perlu pahami nanti situasinya seperti apa, jangan buru-buru nanti kami mengorelasikan. Nanti kami pahami dulu latar belakangnya, situasinya seperti apa, jangan kami salah nanti memberikan terapi," ujar Moeldoko saat ditemui di Kampus UI Salemba, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Mengutip dari Tribun Kaltim, Kapolres PPU Sabil Umar melalui Kasat AKP Dian Puspitosari membeberkan, pemicu amukan massa berasal dari kasus penikaman.
Kejadian berawal pada hari Rabu sore korban selesai bermain bola di lapangan futsal yang terletak di Kilometer 3,5 Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam.
Saat korban hendak pulang menggunakan sepeda motor yang dikendarainya, korban memainkan gas atau mengopel gas sepeda motor.
Dan saat itu, sekelompok pemuda merasa terganggu dengan suara knalpot, kemudian emosi dan lagsung mendatangi korban.
Lalu mengajak korban ketemuan di Pantai Nipah-nipah.
Selanjutnya, sekira Pukul 23.00 Wita korban dan terlapor bersama teman-teman yang masih diselediki jumlahnya ini bertemu di daerah Pantai Nipah-nipah. Hingga terjadilah penikaman dengan mengunakan sajam terhadap korban
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/17/21054711/moeldoko-sebut-pemerintah-dalami-kerusuhan-di-calon-ibu-kota-baru