Menurut dia, SBY dan Jokowi mendiskusikan perkembangan negara dan rencana pemerintahan lima tahun ke depan.
"Sebagai pemimpin, mereka mendiskusikan perkembangan negara dan bagaimana lima tahun ke depan," kata Hinca kepada Kompas.com, Jum'at (11/10/2019).
Dalam pertemuan itu, kata Hinca, SBY berbagi pengalamannya selama memimpin Indonesia kepada Jokowi agar dapat menjadi pertimbangan dalam menjalankan mandat ke depannya.
"Sebagai yang pernah memimpin 10 tahun, sebagai presiden pak SBY tentu memberikan cerita pengalamannya yang bisa menjadi pertimbangan pak Jokowi menjalankan mandatnya lima tahun ke depan," ujarnya.
Hinca menambahkan, sejak awal dalam pidato kontemplasinya, SBY mengajak seluruh masyarakat mendukung presiden terpilih.
Namun, kata dia, partainya ingin 14 program prioritas Partai Demokrat yang diusung selama kampanye dapat diwujudkan dan menjadi masukan bagi presiden Jokowi.
"Kami ingin 14 program prioritas partai demokrat yang kami usung selama kampanye dan akan kami wujudkan lima tahun ke depan juga dapat menjadi masukan bagi presiden Jokowi juga," tuturnya.
Selanjutnya, Hinca mengatakan, partainya siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam kabinet kerja, jika diminta oleh Presiden Jokowi.
"Jika presiden Jokowi meminta dan mengajak kader Demokrat, tentulah kami siap membantunya," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/9/2019).
Pantauan Kompas.com, SBY diterima Jokowi di ruang Garuda, Istana Merdeka.
Usai pertemuan, Jokowi menyampaikan hasil pertemuannya dengan SBY.
Jokowi mengakui, ia membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinet saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Kendati demikian, belum ada keputusan yang diambil.
"Kita bicara itu tapi belum sampai sebuah keputusan," kata Jokowi kepada wartawan usai bertemu SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/9/2019).
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/11/11404421/menurut-sekjen-demokrat-ini-pembicaraan-sby-dengan-jokowi-di-istana