Salin Artikel

Ketua DPP PDI-P Tak Tahu Adian Napitupulu Ditawari Kursi Menteri

Sebelumnya, Adian mengaku sempat mendapat tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri di kabinet mendatang.

Menurut Hendrawan, komunikasi semacam itu merupakan hak prerogatif Presiden yang sifatnya terbatas.

"Saya tidak tahu-menahu. Itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden dan komunikasi tersebut sifatnya terbatas, spesifik," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Meski mengaku tidak tahu, Hendrawan menyebut, partainya menghormati proses yang berlangsung, seandainya pernyataan Adian itu benar.

"Bila pernyataan tersebut benar, kami menghormati proses yang berlangsung dan hasil yang terjadi," ujar Hendrawan.

Terkait jumlah kursi menteri untuk PDI-P dan nama-nama yang ditunjuk mendampingi Jokowi di kabinet mendatang, menurut Hendrawan, hal itu akan dikomunikasikan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Pintu komunikasi hanya melalui Ketua Umum. Ini yang benar dan sudah semestinya," kata dia.

Sebelumnya, politisi PDI-P Adian Napitupulu mengaku sempat ditawari oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri pada kabinet mendatang.

Tawaran tersebut, menurut Adian, saat dia dipanggil Jokowi pada 13 Agustus 2019 lalu.

Namun, Adian mengaku menolak tawaran Jokowi.

Adian merasa dia tidak memliki bakat menduduki posisi menteri.

"Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, 'Ampun Pak Presiden, saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri'," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019).

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/22/13321741/ketua-dpp-pdi-p-tak-tahu-adian-napitupulu-ditawari-kursi-menteri

Terkini Lainnya

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke