Salin Artikel

Kompas Mencatat Jokowi Muncul ke Publik Sendiri, Tak Diperkenalkan Siapa Pun

Hal tersebut disampaikan Wakil Pemimpin Redaksi Harian KOMPAS Tri Agung Kristanto dalam diskusi publik PARA Syndicate di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).

Keyakinan tersebut dikarenakan berdasarkan catatan yang dimiliki Harian KOMPAS, para pemimpin ataupun pejabat di Indonesia tidak muncul secara sendirinya.

Namun ada hal yang membuat mereka dikenal publik, mulai dari diperkenalkan keluarga, kerabat, masyarakat, atau karena dirinya sendiri.

Nama Jokowi, kata dia, pertama kali muncul di Harian KOMPAS pada tahun 2004, ketika menjadi ketua asosiasi meubel di Solo.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Jokowi dimunculkan oleh dirinya sendiri dan masyarakatnya.

Kemunculan Jokowi tersebut, katanya terbilang terlambat dibandingkan tokoh-tokoh lain.

Di antaranya adalah Prabowo Subianto yang muncul tahun 1983 ketika menikahi Titiek Soeharto, Megawati Soekarnoputri tahun 1965 yang diperkenalkan Bung Karno sebagai penerusnya, ataupun Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 1990 yang menjadi pemakalah dalam sebuah seminar.

"Saya percaya Jokowi percaya diri dalam menentukan struktur kabinet secara mandiri. Itu salah satu ciri pemimpin yang memang harus hadir secara independen," kata dia.


Independensi Jokowi juga muncul dengan menolak wacana amandemen UUD 1945 yang digulirkan partai pendukungnya sejak awal, PDI-P.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Jokowi sangat percaya diri dan teguh pada pendiriannya.

"Tapi kita harus tetap ingatkan, karena setiap orang percaya diri suka lemah," pungkas dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/30/09303971/kompas-mencatat-jokowi-muncul-ke-publik-sendiri-tak-diperkenalkan-siapa-pun

Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke