"Perkiraan kita, nanti kita akan melakukan lagi seleksi rasio yang umum lah 40 (orang) potong lagi jadi 20 (orang), tinggal 20 teratas (yang lolos)," kata Hamdi kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Hamdi menuturkan, jumlah 20 orang itu merupakan jumlah maksimal.
Ia menyebut, jumlah orang yang lolos bisa jadi lebih kecil dari 20 orang tergantung hasil profile assesment mendatang.
"Kalau misalnya asessment psikologisnya profilnya tidak begitu bagus tak sampai 20, pansel bisa menetaplkan 18 misalnya, 15 misalnya," ujar Hamdi.
Hamdi melanjutkan, orang-orang yang lolos dari profile assesment itu akan disaring lagi lewat tahapan wawancara, uji publik, dan tes kesehatan.
Ia mengatakan, dalam tahap itulah Pansel akan lebih menguliti para capim KPK dari sisi rekam jejaknya serta laporan-laporan dari masyarakat, termasuk LHKPN-nya.
"Besok baru kita masuk ke track record segala macem, semua data-data lengkap, dari BIN, termasuk dari BNPT apakah dia pernah ikut-ikut terpapar paham radikal segala macem itu data kita lengkap semua," kata Hamdi.
Setelah itu, barulah Pansel menyaring sepuluh nama capim KPK yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo sebelum dibawa ke DPR untuk menjalani fit and proper test.
Menurut rencana, profile assesment akan digelar di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat.
Tahapan itu diikuti oleh 40 capim KPK yang telah lolos dari tes psikologi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/06/12232141/pansel-sebut-maksimal-20-capim-kpk-yang-diloloskan-profile-assesment