Salin Artikel

SMRC: Demokrasi Indonesia Turun Karena Diskriminasi

Penyebab menurunnya demokrasi dinilai karena masih kuatnya diskriminasi terhadap minoritas.

Hal tersebut merupakan hasil dari penelitian Saiful Mujani Research Consulting (SMRC). Hasil penelitian disampaikan Saiful Mujani selaku pendiri SMRC dalam diskusi "Meredupnya Demokrasi di Indonesia" di Kantor SMRC, Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2019).

"Indonesia masih memiliki permasalahan terkait opini publik, seperti mayoritas masyarakat keberatan jika pemimpinnya berbeda agama," ujar Saiful Mujani.

Kendati menurun, akan tetapi kehidupan demokrasi di Indonesia dinilai lebih baik dibandingkan negara Asia Tenggara lain, seperti Singapura atau Malaysia.

Sempat terbaik

Saiful menjelaskan, di Indonesia perkembangan demokrasi yang membaik dimulai pada 1997-2018.

Berdasarkan tren kebebasan (trends in freedom) di Indonesia yang bersumber dari lembaga Freedom House, skala yang diambil dalam beberapa aspek adalah 1-7. Jika angkanya semakin rendah, maka berarti demokrasi semakin bebas diterapkan.

Dalam tujuh tahun terakhir, menurut dia, penurunan demokrasi di Indonesia ini dinilai serius.

Pada 2011 dan 2012 angka tren kebebasan Indonesia berada di angka 3. Kemudian, nilainya turun ke angka 4 pada 2013 hingga 2018.

"Indonesia sempat mencapai status bebas penuh pada 2005-2012 dan sesudah itu kembali merosot menjadi setengah penuh sampai sekarang," ujar Saiful.

Ia menjelaskan, status bebas penuh dalam berdemokrasi memang tak banyak diperoleh negara Asia. Di ASEAN, bahkan hanya Indonesia yang pernah mencapainya pada rentang tahun 2005-2012.

Sumbangan positif terhadap demokrasi Indonesia hingga berhasil mencapai status bebas penuh adalah adanya kemajuan di bidang politik atau political rights (hak politik).

"Aspek yang membuat ini turun walaupun stabil adalah tidak berkembangnya pluralisme politik," kata Saiful Mujani.

"Warga dengan latar belakang identitas beragam, masih ada masalah yakni kurang punya hak untuk mengejar cita-citanya sebagai pejabat publik," ujar dia.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan, toleransi dan pluralisme belum tumbuh dengan baik. Ini menjadi salah satu alasan mengapa demokrasi di Indonesia terus menurun.

Saiful juga menyebutkan terdapat dua dimensi hak dan kebebasan dalam demokrasi, yakni hak sipil dan kebebasan sipil.

Hak sipil di Indonesia masih dianggap baik meski masih banyak hal yang harus dibenahi. Namun, pemenuhan kebebasan sipil di Indonesia menunjukkan penurunan yang serius.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/04/12340371/smrc-demokrasi-indonesia-turun-karena-diskriminasi

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke