Salin Artikel

Menerka Makna Nasi Goreng Racikan Megawati untuk Prabowo...

Saat menjamu Prabowo di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Megawati tahu betul bagaimana menyenangkan hati Prabowo dan menjamunya dengan makanan favorit.

Diketahui, salah satu makanan kesukaan Prabowo adalah nasi goreng. Dalam beberapa pertemuan penting Prabowo bersama tokoh politik lain, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo, nasi goreng selalu dihidangkan.

Bahkan, Megawati pernah mengungkap kegemaran Prabowo menyantap nasi goreng yang dimasak olehnya.

"Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, 'Pak Prabowo suka tanyakan lho, Bu, kapan mau bikin nasi goreng?'. Karena nasi goreng saya top, lho," kata Megawati pada 7 Januari 2019.

"Luar biasa, saya sampai nambah, tapi Beliau (Megawati) ingatkan saya untuk diet," ujar Prabowo.

Lantas, apa makna yang tersembunyi di balik diplomasi nasi goreng tersebut? Mungkinkah menandakan cairnya koalisi pasca-pertemuan Jokowi dan Prabowo?

Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan, politik memiliki simbol-simbol unik yang kadang tersirat dan tersurat. Diplomasi politik merupakan hal lumrah yang dilakukan untuk saling menyenangkan pihak lain.

"Orang saling bertukar simbol dan kadang suatu maksud tidak harus disampaikan secara eksplisit. Kadang ada kode yang harus dipahami kawan maupun lawan. Salah satunya diplomasi nasi goreng ini," kata Hamdi kepada Kompas.com, Rabu malam.

Di dalam dunia politik, kata Hamdi, tak ada lawan maupun kawan abadi. Saking cairnya politik, bisa tampak bersitegang di permukaan, sementara di belakang layar saling berangkulan.

Pesan tersebut, kata Hamdi, yang mungkin ingin disampaikan para politikus tersebut. Begitu Pemilu 2019 usai dan sudah diputuskan presiden-wakil presiden terpilih, maka tak ada lagi permusuhan.

Pasca-Pilpres, kata Hamdi, tokoh-tokoh politik mulai menjajaki satu sama lain. Maka terjadilah pertemuan Prabowo dengan Megawati yang sebelumnya pernah berpasangan dalam Pilpres 2009.

"Yang namanya penjajakan, pasti ada diplomasi, saling berkirim simbol. Termasuk kode Prabowo yang mengaku kangen dengan masakan Megawati," kata Hamdi.

Sebelum memasuki periode kedua pemerintahan Jokowi, masih terbuka luas kesempatan bongkar pasang koalisi.

Hingga saat ini, Partai Gerindra masih kokoh di barisan oposisi. Namun, kata Hamdi, tak menutup kemungkinan partai tersebut akan merapat ke pemerintah.

Sebab, Prabowo pernah menyatakan bahwa pihaknya akan siap membantu jika dibutuhkan pemerintah.

Dengan adanya pertemuan tersebut, lanjut Hamdi, bukan tidak mungkin ada pembahasan yang menyerempet ke arah tersebut.

"Saya kira, ini bisa berarti Megawati membuka pintu untuk mengajak Prabowo berkoalisi. Atau sebaliknya, entah Prabowo sendiri yang mencoba mencari konstelasi baru setelah urusan MK selesai," kata Hamdi.

Masih banyak posisi politik yang bisa dirundingkan dalam diplomasi tersebut. Tak hanya posisi menteri, tapi juga kepala kelembagaan negara seperti MPR.

"Setelah ini aktor politik akan mencari kemungkinan baru. Kalau kemungkinan buat koalisi, kenapa enggak. Lazim saja orang melakukan deal-deal, kita dapat apa, untungnya apa," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/25/09270411/menerka-makna-nasi-goreng-racikan-megawati-untuk-prabowo

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke