Salin Artikel

Cerita Ajudan yang Mengawal Atasannya Saat Tes Capim KPK...

Ke-188 orang tersebut berasal dari beragam profesi dan latar belakang, mulai dari dosen, advokat, polisi, jaksa, hingga komisioner KPK periode 2015-2019.

Sejumlah capim KPK itu tidak datang sendirian ke lokasi tes, mereka juga didampingi oleh para ajudan yang bertugas meriset lokasi tes dan mengawal kegiatan atasannya selama ujian.

Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Rafyk contohnya, ia merupakan Spripim dari Wakapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Sri Handayani. Spripim merupakan unsur pelayanan yang berada di bawah kapolda. Jabatan tersebut bertugas membantu dalam melaksanakan tugaas kedinasan dan tugas khusus dari kapolda atau wakapolda.

Rafyk, panggilannya, tampak siaga. Sesekali pria tegap yang hari itu berbaju batik dan celana hitam serta sepatu pantofel ini, memantau jalannya tes di ruangan, lewat celah pintu. Rafyk pun tak banyak duduk. Pandangannya kerap menyapu sekeliling.  

Rafyk menuturkan, dirinya mendampingi Wakapolda Kalbar untuk proses uji kompetensi capim KPK. Ia dan atasannya itu datang satu hari sebelum ujian dilakanakan, yakni Rabu (17/7/2019).

"Tugas pokok dan fungsi saya itu mengawal Kapolda dan Wakapolda Kalbar, karena Ibu (Sri) ada di sini, jadi saya ikut beliau. Kita berdua sudah tiba di Jakarta hari Rabu," ujar Rafyk sambil menenteng map.

"Ketika beliau (Wakapolda Kalbar) berkegiatan di Jakarta hari ini, saya harus jadi tim Aju, artinya maju duluan. Ya untuk cek kesiapannya seperti apa," sambungnya.

Rafyk bercerita, sebelum hari pelaksanaan uji kompetensi, dirinya meriset dan datang langsung ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg. Sebagai orang awam yang pertama kali ke Jakarta, Rafyk mengaku membuka layanan Google Maps guna mengetahui lokasi persis tempat tes.

Lewat Google Maps tersebut, lanjutnya, dirinya lantas meluncur ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg. Setibanya di lokasi, ia langsung menemui pihak keamanan dan panitia acara uji kompetensi capim KPK.

"Karena belum pernah ke Jakarta, otomatis saya pakai Google Maps untuk mengetahui lokasi tes. Enggak nyasar sih, infonya valid juga dan tepat. Ketika tiba, saya langsung menemui sekuriti dan memetakan tempat tes," imbuh Rafyk.

Ia menyebutkan, sebagai tim Aju, dirinya perlu memetakan segala hal yang menyangkut kelancaran tes, seperti mengetahui pintu masuk dan keluar tes, letak kamar kecil, posisi tempat duduk tes yang digunakan Wakapolda Kalbar, hingga pakaian yang tepat untuk atasannya.

Hal-hal yang detail, seperti diungkapkan Rafyk, diperlukan supaya semua kegiatan yang dilakukan Wakapolda Kalbar berjalan lancar. Masalah pakaian yang digunakan saat tes pun tak luput darinya.

Rafyk pun berkoordinasi dengan pihak panitia untuk menanyakan pakaian apa saja yang harus dikenakan.

"Kan ada kegiatan yang tidak mencamtumkan pakaian yang harus dikenakan seperti apa. Saya koordinasi dengan pihak panitia supaya jangan sampai Ibu (Wakapolda) datang dengan mengenakan pakaian lain, harus benar, makanya dia pakai batik dan blazer," ujarnya.

Terlambat

Selain Rafyk, ada juga Rusli Warnangan yang merupakan ajudan dari Wakil Bupati Buru, Provinsi Maluku, Amustofa Besan. Rusli menuturkan, diirnya menjabat sebagai ajudan yang bertugas mengawal seluruh kegiatan Amustofa.

"Saya ajudan Bapak Amus, jabatannya di pemerintah daerah Buru jadi staf urusan kelembagaan. Ya tugasnya mengawal Pak Amus terus sampai ke Jakarta ini untuk capim KPK," kata Rusli.

Seperti diketahui, Amustofa merupakan satu-satunya capim yang terlambat datang ke lokasi tes. Uji kompetensi tersebut dilaksanakan mulai pukul 08.00, namun dari pantauan Kompas.com, Amustofa baru tiba pukul 09.03 dan masih bisa diperbolehkan ikut tes.

Rusli menceritakan alasan mengapa Amostofa terlambat datang ke tempat tes. Itu karena kesalahan melihat lokasi tes. Alih-alih datang ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg, keduanya justru mendatangi Gedung Kemensetneg yang terletak di Jakarta Pusat.

"Kita berdua baru sampai di Jakarta itu Rabu sore. Lalu, Pak Amus langsung istirahat dan mempersiapkan diri untuk tes dan saya diminta untuk mendampingi. Kemudian, pada hari pelaksanaan tes, kita datang ke Gedung Kemensetneg jam 6 pagi," tutur Rusli.

Tiba di Gedung Kemensetneg yang lokasinya di samping Istana Negara, Rusli melanjutkan, dirinya dan Amustofa sempat menunggu 30 menit. Tak lama kemudian, tuturnya, datang seorang pegawai Kemensetneg yang kemudian memberitahukan bahwa lokasi tes di Pusdiklat Kemensetneg.

"Setelah tahu salah lokasi, kita langsung ke Pusdiklat, kira-kira jam 07.35 berangkat dari Gedung Kemensetneg. Tapi mas, di jalan itu macetnya minta ampun. Melihat kondisi jalanan yang macet dan sudah pukul 08.00, Pak Amus langsung keluar dari mobil dan naik ojek online," papar Rusli.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/19/06371931/cerita-ajudan-yang-mengawal-atasannya-saat-tes-capim-kpk

Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke