Salin Artikel

Melihat Proses Rekap Data C1 Pemilu 2019 Relawan Prabowo-Sandiaga...

Para relawan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memenuhi ruangan yang berukuran cukup luas tersebut. Sebuah layar berukuran besar terpasang di bagian depan ballroom.

Di bagian tengah ruangan belasan monitor televisi diletakkan berjajar beralaskan beberapa panggung berukuran kecil.

Monitor-monitor televisi tersebut diberi label yang berisi nama-nama provinsi di Indonesia dan menampilkan kolom-kolom yang menampilkan angka-angka hasil penghitungan suara di TPS-TPS yang ada di provinsi tersebut.

Namun pantauan Kompas.com sekitar pukul 17.30 WIB, sebagian besar kolom-kolom tersebut masih kosong.

Di sisi lain ballroom, puluhan relawan duduk di depan laptopnya. Tak hanya berjibaku pada laptopnya, sejumlah relawan juga tampak sibuk menerima banyak sambungan telepon masuk.

Mengawal perhitungan suara

Erwin Aksa, yang merupakan salah satu pendukung Prabowo-Sandi mengatakan, upaya ini dilakukan para relawan untuk mengawal perhitungan suara dalam Pemilu 2019.

Menurut Erwin, ada aplikasi-aplikasi yang dibuat khusus untuk memantau proses perhitungan suara ini.

"Ini dari relawan, mereka menghitung data C1 yang masuk melalui aplikasi. Ada aplikasi khusus relawan, ada Rekap Indonesia, ada juga aplikasi Ayo Kawal TPS, macem-macem. Jadi ada 2-3 lah aplikasinya," papar Erwin saat ditemui Kompas.com.

"Jadi kami sinergikan di sini, kami gabungkan. Di sini juga ada call center yang menerima C1 melalui Whatsapp atau Telegram, jadi kami sudah mengumpulkan ribuan lah suara yang masuk," sambungnya.

Keponakan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla ini menambahkan, hasil rekapitulasi data dari formulir-formulir C1 yang dikirimkan oleh para relawan di daerah ini nantinya akan dicocokkan dengan hasil akhir penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya dengar sudah 30.000 (formulir C1) yang masuk. Dan itu masuk terus dari teman-teman. Ini belum selesai karena ada yang perlu kita filter, ada yang perlu kita rapikan lagi karena ada yang double," lanjutnya.

Erwin mengatakan, proses rekap data C1 ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 3 hari. Besok, proses penghitungan akan dipindahkan dari ballroom Hotel Ambhara ke Posko Pemenangan Prabowo-Sandi.

Bukan "quick count"

Sebelumnya Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandi (BPN), Sugiono, mengumumkan hasil perolehan suara berdasarkan survei pascapencoblosan atau exit poll.

Berdasarkan hasil exit poll internal BPN, pasangan Prabowo Subianto memperoleh suara sebesar 55,4 persen, sementara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin 42,8 persen.

Hasil hitung cepat versi BPN ini juga disampaikan Prabowo dalam pidatonya.

Menurut Erwin, hasil exit poll tersebut tak ada hubungannya dengan proses rekapitulasi data C1 ini.

"Saya enggak tau, saya enggak tau apa yang disampaikan Pak Prabowo. Jadi apa yang kami lakukan di sini adalah mengawal C1 yang sudah di-capture oleh para relawan yang tergabung dalam forum relawan," tandas Erwin.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/17/20422071/melihat-proses-rekap-data-c1-pemilu-2019-relawan-prabowo-sandiaga

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke