"Sebagai bangsa, semakin diharapkan mampu tetap membangun kebersamaan dan persatuan walaupun kita mempunyai perbedaan dalam menentukan sikap, katakanlah (soal) pilihan-pilihan," kata dia di Hotel Luwansa, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Ia mengingatkan, Indonesia merupakan negara majemuk. Kemajemukan bukan dipandang sebagai sumber konflik, melainkan sumber kekuatan. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak saling menghargai perbedaan sikap.
"Saya kira kalau kita semakin matang dalam demokrasi walaupun kita berbeda tetapi sama sekali tidak menghilangkan rasa kebersamaan kita sebagai satu warga bangsa indonesia yang beraneka ragam," ungkapnya.
Akbar juga memandang Pemilu yang diselenggarakan pada 17 April ini merupakan momentum untuk menguji sejauh mana peningkatan kualitas demokrasi Indonesia.
"Tentu di sinilah kita diuji peningkatan kualitas demokrasi kita," kata Akbar Tandjung.
Ia optimistis Pemilu 2019 akan memperkuat pembangunan demokrasi di Indonesia.
"Peristiwa politik pada hari-hari ini merupakan satu puncak pengalaman yang akan lebih memperkaya khasanah kita dalam pembangunan demokrasi," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/16/22452261/akbar-tandjung-ingatkan-pentingnya-persatuan-dan-kebersamaan-di-pemilu-2019