Salin Artikel

7 Fakta Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, Shalat Subuh Bersama hingga Video Rizieq Shihab

Dalam kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tersebut hadir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sejumlah tokoh agama, ulama dan para petinggi partai politik Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Para petinggi partai yang hadir antara lain, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

Selain itu ada juga Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Rachmawati Soekarnoputri dan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso.

Hadir pula tiga putri Presiden Soeharto, yakni Siti Hediati Hariyadi, Siti Hardijanti Rukmana dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Berikut 7 fakta kampanye akbar Prabowo-Sandiaga yang digelar sejak subuh hingga Minggu siang.

1. Shalat Subuh Bersama Pendukung di GBK

Prabowo-Sandiaga mengawali agenda kampanye akbar dengan shalat subuh bersama para pendukungnya sekitar pukul 04.30 WIB. Shalat subuh berjamaah dipimpin oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis.

Ada juga sebagian pendukung yang melakukan shalat subuh di luar area stadion GBK.

Pantauan Kompas.com, pukul 04.00 WIB, akses menuju GBK, yakni jalan Gerbang Pemuda dan Jalan Gatot Subroto macet total.

Para pendukung yang memakai pakaian serba putih berjalan kaki dengan membawa atribut kampanye, seperti spanduk dan bendera bergambar Prabowo-Sandiaga. Selain itu ada pula yang membawa bendera partai politik koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Bahkan tidak sedikit pendukung yang sudah berada di kawasan GBK sejak Sabtu (6/4/2019) malam. Mereka menginap di luar stadion dengan alas tidur seadanya. Ada pula yang menggunakan tenda.

Seusai shalat subuh, acara dilanjutkan dengan munajat atau doa bersama.

2. Pendukung Prabowo-Sandiaga "Putihkan" GBK

Stadion GBK yang berkapasitas lebih dari 70.000 orang tampak padat oleh para pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Mereka "menyelimuti" GBK dengan pakaian serba putih sejak Sabtu malam.

Mereka membentangkan spanduk-spanduk dan juga bendera-bendera partai politik koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

Para pendukung memenuhi bagian lapangan dan seluruh tribun stadion. Kawasan GBK berubah menjadi lautan manusia.

3. Sandiaga Terharu Saksikan Lautan Manusia

Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan rasa harunya ketika menyaksikan "lautan" pendukung yang memenuhi Stadion GBK.

"Lautan manusia pagi ini syukur alhamdulilah kepada Allah SWT kita diberikan kesehatan. Saya haru biru kita kerja keras, kerja tuntas, kerja cerdas dan kerja iklhas selama tujuh bulan ini," ujar Sandiaga saat mengawali pidato politiknya.

Sandiaga bersyukur, meski menghadapi banyak tantangan, para pendukungnya dapat hadir dalam kampanye akbar tersebut.

Para pendukung yang berpakaian serba putih memenuhi bagian lapangan dan seluruh tribun stadion. Kawasan GBK berubah menjadi lautan manusia.

"Walapun banyak sekali tantangan tapi sudah hadir lebih dari sejuta berkumpul di GBK," kata Sandiaga.

4. Prabowo Sebut 1 Juta Pendukung Hadir di GBK

Prabowo menyebut bahwa sebanyak 1 juta pendukungnya hadir dalam kampanye akbar di Stadion GBK.

Prabowo juga mengatakan, sekitar ratusan ribu pendukung berada di luar area stadion, tidak bisa masuk karena keterbatasan tempat.

"Panitia, berapa yang sudah hadir di sekitar Senayan? 1 juta lebih," ujar Prabowo di sela-sela kampanyenya.

Lantas, Prabowo bertanya ke para pendukungnya apakah mereka dibayar untuk hadir di kampanye akbar itu.

"Saudara-saudara, saya tanya, saudara dikasih uang enggak ke sini? tanya Prabowo.

Seluruh pendukungnya itu pun serempak menjawab tidak.

"Bagaimana 1 juta orang dikasih uang? Bahkan saya tadi di mobil, saya yang dikasih uang oleh rakyat," ucap Prabowo yang disambut gemuruh sorak sorai pendukungnya.

Melihat banyaknya pendukung yang hadir, Prabowo mengaku optimistis dapat memenangkan Pilpres 2019.

Ia juga semakin yakin bahwa mayoritas rakyat Indonesia ingin adanya perubahan.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, sebagian besar masyarakat menginginkan pemerintah yang bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya.

"Rakyat Indonesia sekarang menuntut pemerintah yang punya akal sehat. Pemerintah yang bekerja untuk rakyat Indonesia semuanya," kata Prabowo.

5. Saat Pidato, Prabowo Tegur Pendukung yang Berbicara

Prabowo sempat menegur salah seorang pendukungnya yang berbicara ketika ia tengah berapi-api menyampaikan orasinya.

"Anda diam dulu, Anda diam dulu. Ini ratusan ribu sedang mendengar," ujar Prabowo saat berpidato.

Prabowo sempat berbalik badan dan menunjuk salah satu sisi pendukung yang berbicara. Prabowo meminta agar pendukungnya tertib menghadiri kampanye.

"Adinda sabar dulu. Maklum semangat, tapi semangat harus teratur. Bagaimana, lanjut?" ujar Prabowo.

Setelah itu, Prabowo kembali melanjutkan pidato politiknya.

6. Prabowo Diberikan Uang oleh Pendukungnya

Prabowo sempat diberikan amplop berisi uang oleh para pendukungnya ketika berkampanye.

Saat itu, Prabowo baru saja menuntaskan pidato politiknya. Kemudian dua orang pendukung yang berada di atas panggung menghampiri Prabowo. Mereka memberikan amplop berisi uang.

"Ini bukan saya yang berikan uang, rakyat yang berikan uang ke saya," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengucapkan terima kasih ke para pendukungnya yang memenuhi stadion GBK.

Ia juga meminta seluruh pendukungnya berjuang bersama-sama untuk membawa perubahan.

"Terima kasih saudara-saudara, kita berjuang bersama, kau menderita, saya juga menderita," kata Prabowo.

Sontak para pendukung menyambut pernyataan Prabowo itu dengan tepuk tangan dan bersorak,"Prabowo presiden! Prabowo presiden!"

7. Video Rizieq Shihab

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memaparkan 10 alasan yang menurut dia membuat para pendukung antusias menghadiri kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga.

Kesepuluh alasan itu ia sampaikan melalui tayangan video yang diputar saat kampanye akbar di Stadion GBK.

"Capres-cawapres Prabowo-Sandi di mana-mana disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat Indonesia baik perkotaan maupun perdesaan. Mereka datang berbondong-bondong dari berbagai usia," ujar Rizieq.

Menurut Rizieq, para pendukung datang ke kampanye Prabowo-Sandiaga tanpa dibayar dan diiming-imingi hadiah.

  1. Bahkan, kata Rizieq, banyak dari mereka yang mengeluarkan biaya sendiri untuk membuat spanduk, baliho, kaos dan bendera kampanye.

    Adapun 10 alasan yang dipaparkan Rizieq Shihab adalah:

    1. Prabowo-Sandi adalah capres dan cawapres hasil ijtima ulama
    2. Prabowo-Sandi setia kepada Pancasila dan UUD 1945 yang sejati untuk membela agama, bangsa dan negara.
    3. Prabowo-Sandi menandatangani pakta integritas di hadapan para habib dan ulama yang menghadiri ijtima ulama.
    4. Prabowo-Sandi cinta dan hormat kepada para ulama serta menolak dan menentang kriminalisasi terhadap ulama.
    5. Prabowo-Sandi tidak memusuhi agama Islam maupun agama yang lainnya.
    6. Prabowo-Sandi berakal sehat sehingga tidak memaksakan orang gila untuk memilih juga tidak pernah mengadu domba antaranak bangsa.
    7. Prabowo-Sandi tidak pernah membohongi rakyat.
    8. Prabowo-Sandi tidak melindungi PKI dan kelompok liberal, tidak juga melindungi aliran sesat dan maksiat.
    9. Prabowo-Sandi jujur, tidak curang di dalam pemilu dan tidak melakukan intimidasi terhadap siapapun dalam memilih serta tidak melakukan kampanye hitam terhadap lawan politiknya.
    10. Prabowo-Sandi membawa harapan baru untuk perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Itulah sebabnya capres-cawapres Prabowo Sandi di mana-mana tempat mereka datang disambut dengan gegap gempita dan disambut dengan penuh kebahagian, disambut dengan penuh ketulusan dan keikhlasan dari masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan," kata Rizieq.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/08/09112701/7-fakta-kampanye-akbar-prabowo-sandi-shalat-subuh-bersama-hingga-video

Terkini Lainnya

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke