Salin Artikel

Berdasarkan Kuesioner, KSPI Sebut 70 Persen Kelompok Buruh Dukung Prabowo-Sandi

Hal itu terungkap dari hasil penyebaran kuesioner sederhana oleh KSPI di 140 kota kawasan industri selama Januari, Februari, dan Maret.

"Setelah dikumpulkan dan diolah munculah 70 persen (yang menyatakan dukung Prabowo-Sandiaga)," ujar Iqbal saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Iqbal menjelaskan, kuesioner yang disebar itu berisi penjelasan mengenai sepuluh tuntutan buruh dan rakyat atau sepultura.

Kesepuluh poin tuntutan tersebut merupakan kontrak politik antara Prabowo dan KSPI serta beberapa elemen buruh lainnya.

Selain itu dicantumkan pula pertanyaan terkait pilihan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pengisian kuesioner dilakukan di 140 kota kawasan industri antara lain di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Tangerang, Serang dan Cilegon.

Menurut Iqbal, buruh yang mengisi kuesioner tidak hanya berasal dari KSPI.

Sebab ada juga buruh-buruh yang tergabung dalam organisasi lain seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).

"Mereka (buruh) yang tinggalnya di kawasan industri dan mereka saat pulang itu ditanyakan dalam kuesioner itu. Dan itu bisa bercampur," kata dia.

Iqbal menilai tingkat keterpilihan Prabowo-Sandiaga yang tinggi di kelompok buruh disebabkan oleh kontrak politik.

Ia mengatakan, hanya Prabowo-Sandiaga yang berkomitmen untuk mengabulkan sepuluh tuntutan buruh jika terpilih pada Pilpres 2019. Misalnya, terkait upah layak dan penhapusan sistem outsourcing atau kerja kontrak.

"Karena faktor sepultura tadi. Pak Prabowo adalah satu-satunya capres yang berani kontrak politik di hadapan buruh dan mengumumkan secara terbuka," ucap Iqbal.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/05/09501031/berdasarkan-kuesioner-kspi-sebut-70-persen-kelompok-buruh-dukung-prabowo

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke