Salin Artikel

BPN Prabowo: Kekuatan Pertahanan Indonesia Berada di Bawah Beberapa Negara ASEAN

Rizal menilai tidak tepat jika pihak yang meragukan pernyataan Prabowo tersebut mengacu pada data Global Firepower (GFP) Index 2018, di mana Indonesia berada di peringkat 15 dari 137 negara di dunia.

"Apalagi GFP index ini merupakan data analysis menggunakan 55 indikator yang tidak hanya terkait dengan kekuatan persenjataan," ujar Rizal melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/4/2019).

"Data itu memberikan gambaran potensi kekuatan suatu negara yang memperhitungkan faktor sumber daya alam dan manusia, keuangan (PDB), dan kondisi geografi. Sementara, kepemimpinan politik atau angkatan perang tidak masuk dalam analisis," tambahnya.

Rizal menjelaskan, jumlah penduduk merupakan salah satu faktor utama dari perhitungan index tersebut, dengan asumsi bahwa penduduk tersebut dapat dikerahkan dalam situasi perang.

Terkait hal itu, Indonesia berada pada peringkat 4 di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat secara berurutan. 

Rizal mengungkapkan, dalam hal jumlah personel militer aktif yang siap untuk perang, Indonesia memiliki personel militer aktif yang siap perang sejumlah 400.000 atau hanya 0,37 persen dari total angkatan kerja yang dapat berperang. 

Angka tersebut, kata Rizal, berada di bawah Vietnam dan Myanmar, yang masing-masing sebesar 482.000 (1,15%) dan 406.000 (1,86%).

"Indonesia berada sedikit di atas Thailand, yang memiliki personel militer aktif sebanyak 360.000, namun dari segi rasio, Thailand lebih baik, yaitu 1,31 persen," kata dia.

Lebih lanjut, Rizal menuturkan, dalam hal kekuatan udara, secara umum Indonesia berada di atas rata-rata negara ASEAN, kecuali Thailand. Namun, Indonesia hanya kuat di jumlah pesawat pengangkut dan pesawat latih.

Sedangkan, kekuatan pesawat tempur Indonesia yang hanya berjumlah 41 berada di bawah Vietnam dengan jumlah 108, Singapura 100, Thailand 75, dan Myanmar 59 pesawat. 

"Indonesia berada sedikit di atas Malaysia yang hanya memiliki 39 pesawat tempur. Sementara, kekuatan pesawat pembom Indonesia pun berada di bawah Vietnam, Singapura, Thailand, dan Myanmar. Indonesia hanya memiliki 65 pesawat pembom, Vietnam memiliki 108, Singapura 100, Thailand 93, dan Myanmar 80," tutur Rizal.

Selain itu, menurut data GFP, Indonesia yang memiliki jalur laut sepanjang 21.579 kilometer. Namun hanya memiliki 8 frigate (kapal perang), 24 corvettes, 5 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 11 ranjau laut.

Sementara, Vietnam dengan jalur laut sepanjang 17.702 km memiliki 9 frigate, 14 corvettes, 6 kapal selam, 26 kapal patroli, dan 8 ranjau laut.

Rizal juga menyoroti kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang berada di bawah beberapa negara ASEAN lainnya

Kekuatan tank tempur, Indonesia yang memiliki 315 tank, berada jauh di bawah Vietnam yang memiliki 2.575. Sedangkan, Thailand memiliki 805 dan Myanmar dengan 434 tank.
a
"Jumlah kendaraan lapis baja, Indonesia yang hanya memiliki 1.300 kendaraan pun berada di bawah Singapura dengan 3.585, Vietnam dengan 2.530, Thailand sebanyak 1.551, dan Malaysia 1.460," urainya," kata Rizal.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/01/13505801/bpn-prabowo-kekuatan-pertahanan-indonesia-berada-di-bawah-beberapa-negara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke