Salin Artikel

KPU Klaim Telah Tuntaskan Sebagian Persoalan Data Pemilih yang Dipertanyakan Timses Prabowo

KPU, kata Viryan, sudah melakukan sejumlah perbaikan data pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.

"Sebagian data yang disampaikan data BPN 02 sudah diselesaikan oleh teman-teman KPU di daerah," kata Viryan saat ditemui Hotel Sari Pan Pacific, Rabu (27/3/2019).

"Jadi yang melakukan perbaikan data apabila ada yang keliru itu teman-teman KPU daerah. KPU mengoordinasikan, menyupervisi, memonitoring pekerjaan itu dan memastikan teman- teman mengerjakan itu," sambungnya.

Sejumlah data yang telah diperbaiki KPU itu misalnya, dugaan adanya data tak wajar berupa 300 ribu orang yang berusia di atas 90 tahun yang masuk DPT. Ada pula 20.475 pemilih berusia di bawah 17 tahun yang masuk DPT.

Data ini diungkap oleh BPN dan dinilai tidak wajar karena angkanya terlalu besar.

Selain data tersebut, BPN juga menemukan data ganda dalam DPT di lima provinsi, yang jumlahnya mencapai 6 juta.

Sementara itu, mengenai 17,5 juta data pemilih yang terkonsentrasi pada tanggal lahir tertentu, telah diklarifikasi oleh KPU.

Viryan membantah bahwa 17,5 juta data itu adalah data tak wajar. Menurut dia, memang ada sejumlah pemilih yang tercatat terkonsentrasi pada tanggal lahir tertentu.

Mereka terkonsentrasi lahir di 1 Januari, 1 Juli, dan 31 Desember.

Data tersebut mengacu pada data administrasi kependudukan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menurut Viryan, saat proses pencatatan kependudukan oleh Dukcapil, ada warga yang lupa tanggal dan bulan lahir mereka. Sehingga, dalam pencatatan tanggal lahir, yang bersangkutan dibuatlah tanggal lahir di 3 konsentrasi waktu dan bulan tersebut.

"Misalnya ada pemilih pada saat kegiatan administrasi kependudukan, tidak ingat lahirnya tanggal berapa, bulan berapa, hal-hal seperti itu kemudian disamakan tanggal lahirnya, ada yang tanggal 1 bulan 7, tanggal 31 bulan 12, dan tanggal 1 bulan 1," katanya.

Viryan menambahkan, data pemilih yang terkonsentrasi pada tanggal lahir tertentu sudah ada sejak Pemilu 2014. Bahkan, pemilih kategori tersebut di pemilu sebelumnya jumlahnya lebih besar.

"Pemilu 2014 di DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari pemerintah serta DPT hasil pemutakhiran data pemilih. Jumlah pemilih 3 kategori tersebut di angka 20 juta, sekarang jadi 17 juta," tutur Viryan.

Diberitakan sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga menyampaikan 17,5 juta data pemilih pemilu yang diduga tak wajar.

Ketidakwajaran tersebut mengacu pada pemilih yang tercatat terkonsentrasi pada tanggal lahir tertentu dengan angka yang begitu tinggi dan berbeda jauh dengan angka rata-rata.

Tercatat, ada 9,8 juta pemilih yang menurut DPT lahir pada 1 Juli. Sementara itu, ada 5,3 juta pemilih yang diketahui lahir pada 31 Desember. Lalu, ada 2,3 juta pemilih yang lahir 1 Januari.

Data tersebut dinilai tak wajar, karena rata-rata jumlah pemilih di satu kurun waktu jumlahnya tak mencapai 1 juta. Tetapi, khusus pada 3 kurun waktu tersebut, ada lonjakan angka yang begitu tinggi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/27/19554631/kpu-klaim-telah-tuntaskan-sebagian-persoalan-data-pemilih-yang-dipertanyakan

Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke