Salin Artikel

6 Fakta Kampanye Prabowo di Merauke, dari Pesan Orangtua hingga Beri Baju Safari

Begitu tiba di Bandara Mopah, Merauke, Prabowo langsung disambut dengan tarian adat Gatsi, khas masyarakat adat tradisional suku Marind, yang merupakan suku asli Kabupaten Merauke.

Tak hanya itu, Prabowo juga diberikan topi adat Himbo dan Bawai oleh tokoh adat setempat. Bawai adalah sejenis rompi adat suku Marind.

Saat berkampanye, Prabowo mengungkapkan komitmennya untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat di wilayah timur Indonesia jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.

Ia juga mengungkapkan pesan yang diberikan oleh orangtua dan menjadi prinsip hidupnya selama ini.

Di sela-sela kampanye, Prabowo sempat memberikan baju safari yang ia kenakan kepada salah satu tokoh masyarakat adat Papua.

Berikut 6 fakta seputar kampanye Prabowo di Merauke:

1. Komitmen wujudkan kesejahteraan

Prabowo mengaku, dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno berkomitmen membangun kesejahteraan bagi masyarakat yang selama ini tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Itulah alasan mengapa pihaknya memilih tagline "Bergerak Dari Timur untuk menyelamatkan Indonesia" dalam mengawali rangkaian kampanye rapat umum.

"Kita Indonesia negara kesatuan, tapi kita sekarang harus memperhatikan daerah-daerah yang kadang terlupakan oleh pusat, Indonesia Timur salah satunya," ujar Prabowo.

"Dan itulah komitmen kita untuk membangun dan memperhatikan masyarakat Timur Indonesia," ucapnya.

2. Belasungkawa bagi korban banjir Sentani

Saat berkampanye, Prabowo mengungkapkan rasa prihatin dan turut berbelasungkawa terhadap para korban bencana banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua beberapa waktu lalu.

Selain itu, Prabowo berencana mengunjungi para korban bencana untuk memberikan bantuan secara langsung.

''Saya ucapkan bela sungkawa terhadap bencana yang terjadi di Sentani, korban banjir bandang. Insya Allah saya akan berangkat ke Sentani untuk mengunjungi mereka," ungkap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo juga mengungkapkan rasa prihatin kepada masyarakat di Kabupaten Nduga yang menjadi pengungsi akibat konflik dan kekerasan bersenjata.

Oleh sebab itu, ia memerintahkan kepada seluruh jajaran pengurus Partai Gerindra untuk mengirimkan bantuan kepada para pengungsi masyarakat Nduga yang berada di Wamena, Jayawijaya, maupun di daerah lainnya.

"Juga untuk para pengungsi masyarakat Nduga, saya ucapkan turut merasa prihatin dan saya juga sudah perintahkan jajaran Gerindra untuk mengirimkan bantuan kepada para pengungsi masyarakat Nduga di Wamena," kata Prabowo.


3. Ungkap pesan orangtua

Prabowo sempat mengungkapkan pesan yang diberikan orangtua kepada dirinya saat berkampanye.

Ia mengatakan, orangtuanya berpesan agar dirinya menjadi orang yang selalu membela rakyat Indonesia yang tertindas. Dengan begitu, kelak hidup akan memiliki arti bagi orang lain.

"Saya dari usia muda telah digembleng oleh orangtua saya, oleh nenek saya, oleh kakek saya," ujar Prabowo.

"Saya selalu dipesan 'Prabowo kau beruntung kau mendapat pendidikan yang bagus. Kalau kau nanti jadi orang, kau harus bela rakyatmu, kau harus bela kaum yang paling lemah yang paling miskin dan paling menderita di Republik ini. Baru hidupmu punya arti," ungkapnya.

Pesan itu menjadi pedoman dalam hidup Prabowo yang akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang prajurit.

Di masa kedinasannya, Prabowo juga disumpah untuk siap memberikan jiwa dan raganya untuk membela bangsa dan negara Indonesia.

"Usia 18 tahun saya telah bersumpah akan membela bangsa dan rakyat saya. Bila perlu jiwa saya raga saya, saya berikan untuk rakyat Indonesia," kata dia.

Meski saat ini tak lagi aktif di dinas kemiliteran, Prabowo menuturkan, pesan dari orangtua, kakek serta neneknya tersebut masih melekat dalam jiwanya.

Oleh sebab itu, kata Prabowo, ia memutuskan untuk maju menjadi calon presiden agar bisa berjuang lebih besar lagi untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

"Saya terus berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari barat sampai ke timur untuk seluruh rakyat kita, dari semua suku, dari semua agama, dari semua kelompok etnis, dari semua ras rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keluarga kita semua," ucap mantan Danjen Kopassus itu.

"Saya merasa di dalam hati saya niat saya adalah untuk berbakti kepada rakyat. Tidak ada lain. Tuhan sudah terlalu banyak memberi kepada saya. Tuhan selalu memberikan kebaikan kepada saya. Sehingga saya sekarang hanya ingin sisa hidup saya, saya hanya ingin bekerja dan membela rakyat saya dan seluruh Indonesia ini," tambah Prabowo.

4. Prabowo berikan baju safari

Di sela-sela kampanye, Prabowo sempat memberikan baju safari yang ia kenakan ke salah satu tokoh masyarakat Papua, Jhon Gluba Gebze, sebagai kenang-kenangan.

Awalnya, John Gluba Gebze, yang merupakan mantan Bupati Merauke, memberikan pidato dan arahannya kepada masyarakat Papua untuk ikut berjuang memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019 mendatang.

"Kita teriak suara dari Merauke ke Jakarta tidak pernah terdengar, tapi Allah mengutus orang untuk datang melihat kondisi kamu hari ini. Lihat dia, Moga moga dengan suara kalian beliau bisa menjadi pemimpin yang membawa kemakmuran bagi kita semua," ujar Gebze.

"Saya berdoa kepada Tuhan agar pakai kamu semua untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik. Selamat Pak Prabowo saudara terkasih kami di belahan ujung terdepan Indonesia paling timur," tambahnya.

Seusai mendengar pidato politik Gebze, Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. Prabowo pun menyebut Gebze sebagai sahabatnya.

Lantas Prabowo melepas bajunya dan memberikannya kepada Gebze. Riuh massa turut mewarnai aksi yang dilakukan capres 02 itu.

"Mengapa saya memulai kampanye dari ujung timur? karena matahari terbit dari timur. Terima kasih atas dukungannya. John Gluba Gebze adalah sahabat saya. Beliau adalah pejuang, patriot dan setia kepada NKRI. Karena itu saya berikan baju saya ini sebagai tanda penghormatan saya kepada sahabat saya," ujar Prabowo sambil melepas baju safari warna cokelat kesayanganya itu.

Mendapat pemberian dari sang sahabat, Gebze pun terharu. Dia mendoakan agar Prabowo sukses di Pilpres 2019.

Ia mengatakan, masyarakat Merauke selalu mendoakan Prabowo agar selalu dilindungi dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dalam setiap perjuangannya untuk rakyat Indonesia.

"Dari tanah ini kami semua berdoa dari tanah leluhur, selamat melakukan yang terbaik. Semoga Tuhan selalu melindungi. Dari tanah ini kami semua berdoa dengan para leluhur semoga perjalanan Pak Prabowo untuk singgah ke hati saudara-saudara di seluruh Nusantara," tutur Gebze.

5. Prabowo mengaku kerap dihina dan difitnah

Saat berkampanye, Prabowo mengaku bahwa ia sering diejek, dihina dan difitnah oleh pihak-pihak yang tidak menyukainya. Kendati demikian, ia selalu berusaha untuk tidak membalas fitnah tersebut.

"Saya sering diejek, saya sering dihina, saya sering difitnah tapi saya menahan diri. Saya menahan diri, saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa, yang benar adalah benar, yang tidak benar adalah tidak benar," ujar Prabowo.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Prabowo tidak menjelaskan hal yang membuat dirinya dihina dan difitnah.

Namun dalam berbagai kesempatan Prabowo sering mengatakan hinaan dan fitnah itu muncul karena ia sering mengkritik soal arah kebijakan ekonomi, kebocoran anggaran dan mengalirnya hasil kekayaan nasional ke luar negeri.

Ia mengajak pendukungnya untuk ikut bersama-sama menjaga persaudaraan meski berbeda pilihan.

Menurut dia, toleransi adalah hal yang utama yang harus dijaga oleh seluruh rakyat Indonesia demi keutuhan bangsa.

"Saya minta marilah kita tingkatkan rasa persaudaraan marilah kita memandang semua adalah saudara. Kita boleh berbeda agama, boleh berbeda suku, boleh berbeda bahasa tapi kita harus ingat, kita harus hidup mencari yang baik, hidup yang baik untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," kata Prabowo.

Selain itu, Ia juga meminta seluruh pendukungnya untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing isu-isu dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana politik.

"Tidak mungkin kita bisa hidup baik kalau kita tidak hidup rukun. Kita harus selalu saling menghargai, saling mengasihi, saling membela, saling menjunjung tinggi dan kita harus menjaga perasaan kita. Kita harus sering menahan diri, sering kita harus mengalah, sering kita harus menjaga perasaan orang lain," ucapnya.


6. Prabowo ajak bernyanyi

Seusai berkampanye, Prabowo mengajak seluruh peserta yang hadir menyanyikan lagu "Sio Mama".

Lagu tersebut cukup populer bagi masyarakat Indonesia Timur, meskipun liriknya menggunakan bahasa Ambon.

Lagu 'Sio Mama' dinyanyikan untuk mengenang jasa dari para ibu yang telah mengasuh anak-anaknya untuk menjadi orang yang berarti.

"Mari kita bernyanyi bersama sebagai bentuk penghormatan kita kepada ibu kita, mari kita bernyanyi Sio Mama," ucap Prabowo.

Tokoh masyarakat Papua yang juga merupakan mantan Bupati Merauke John Gluba Gebze dan tim badan pemenangan nasional, daerah serta kader-kader parpol koalisi yang hadir pun ikut bernyanyi.

"Sio mamae, Beta rindu mo pulange. Sio mamae, mama su lia kurus lawange…"

Sebelumnya, saat membuka kampanye, Prabowo dan para tim pemenangnya juga menyanyikan lagu "Dari Sabang Sampai Merauke".

Lagu tersebut menyimbolkan bahwa seluruh bangsa Indonesia adalah saudara meski berbeda agama, suku, dan budaya yang disatukan dengan semangat ke-Indonesiaan.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/26/11160161/6-fakta-kampanye-prabowo-di-merauke-dari-pesan-orangtua-hingga-beri-baju

Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke