Hal itu ia ungkapkan saat ditanya mengenai hasil survei terbaru Litbang Kompas. Hasil survei menyebut elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi ketimbang partai politik peserta pemilu lainnya.
"Sekali lagi pada akhirnya kita harus kerja keras dan hasil akhirnya pada 17 april. Survei itu hanya memotret keadaan, hasil surveinya juga berbeda-beda," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Muzani menilai hasil survei merupakan cara sebuah lembaga dalam melihat situasi pemilih saat ini.
Oleh sebab itu, partai masih memiliki waktu untuk memperbaiki kinerja agar persentase tingkat keterpilihan bisa meningkat hingga masa pencoblosan.
Kendati demikian, berdasarkan survei internal, Muzani mengklaim elektabilitas Partai Gerindra hanya terpaut tipis dari rivalnya, PDI-P.
"Kalau kami memahami survei itu sebagai cara memotret dari lembaga yang melakukan survei. Kami tetap harus memperbaiki kinerja, kami harus terus menyempurnakan kinerja agar hasilnya harus lebih baik dari yang dikatakan lembaga-lembaga survei," kata Muzani.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret, elektabilitas PDI-P dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi.
PDI-P sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden. Sedangkan Partai Gerindra yang juga merupakan rival PDI-P di pemilihan presiden dipilih oleh 17 persen responden.
Survei Litbang Kompas menggunakan metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden.
Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar kurang lebih 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/21/15540061/sekjen-gerindra-kami-harus-tetap-perbaiki-kinerja