Salin Artikel

Profil Romahurmuziy, Ketua Umum PPP Kedua yang Kena OTT KPK

Ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Jawa Timur.

Romahurmuziy menjadi Ketua Umum PPP kedua yang terjerat masalah hukum di KPK. Pendahulunya, Suryadharma Ali, juga dijerat oleh KPK pada 2014 silam karena tersangkut kasus korupsi dana haji saat menjabat Menteri Agama di kabinet Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Romahurmuziy atau akrab disapa Romy lahir di Sleman, 10 September 1974 silam. Ia merupakan anak dari keluarga yang kental dengan kalangan Nahdlatul Ulama. Sang ayah M Tochah Mansoer merupakan pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

Sementara sang Ibunda Umroh Machfudzoh pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Yogyakarta periode 1985-1995 serta Ketua Umum PP Wanita Persatuan periode 1993-1998.

Secara silsilah, Romahurmuziy merupakan cucu dari Menteri Agama ketujuh yakni KH M. Wahib Wahab. Selain itu ia adalah cicit dari Kiai Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU.

Romy yang bergelar Magister Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung ini sejak dulu memiliki cita-cita menjadi kiai dan memimpin sebuah pondok pesantren. Namun seiring berjalannya waktu, Romy justru banting stir menjadi politisi.

Karir di PPP

Romy mengikuti jejak ibunya dan memilih partai berlambang Ka'bah sebagai kendaraan politik. Karier Romy diawali menjadi pengurus Departemen di DPP PPP pada Muktamar V tahun 2003. Sejak saat itu, karirnya terus moncer hingga menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PPP pada 2007. Romy juga sempat menjadi staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, yang saat itu juga menjabat Ketum PPP.

Pada 2009 ia mencoba peruntungan dan terpilih menjadi Anggota DPR lewat daerah pemilihan Jawa Tengah VII. Selanjutnya pada 2011, Romy dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal PPP.

Dengan jabatan itu, maka ia menjadi orang nomor dua di partai berlambang Ka'bah setelah Suryadharma.

Tersangkutnya Suryadharma dalam kasus korupsi dana haji di KPK pada 2014 membawa karir politik Romy ke puncak.

Romy terpilih menjadi Ketua Umum PPP periode 2014-2019 menggantikan Suryadharma Ali dalam Muktamar VIII PPP 2014 di Surabaya.

Setelah itu, Romy membawa PPP yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Sempat ada dualisme kepemimpinan di tubuh PPP, karena kubu Djan Faridz juga menggelar Muktamar tandingan. Namun pemerintah tetap mengesahkan PPP yang dipimpin Romy.

Selain menjabat sebagai Ketua Umum PPP, Romy juga saat ini berstatus Anggota DPR periode 2014-2019. Menjelang pilpres 2019, Romy tetap konsisten membawa partainya mendukung Jokowi sebagai petahana yang kali ini berpasangan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/17/07024171/profil-romahurmuziy-ketua-umum-ppp-kedua-yang-kena-ott-kpk

Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke