Arya mengatakan, ini penting karena Indonesia memiliki banyak stok calon pemimpin yang banyak.
"Kalau sekarang kita hanya punya 2 pilihan gitu ya, ada 01 dan 02. Kita tidak punya alternatif. Kalau syarat pencalonannya diturunkan, dengan stok kita yang banyak yang melimpah di 2024, saya kira kita banyak punya pilihan," ujar Arya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Syarat pencalonan yang dimaksud adalah presidential threshold. Ambang batas yang terlalu tinggi menjadikan partai-partai tidak bisa banyak mengusung calon presiden. Mereka harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas 25 persen suara nasional.
Sedangkan, Arya optimis banyak bibit-bibit pemimpin saat ini yang berpotensi menjadi calon presiden pada 2024. Meski tidak menyebut nama-namanya, Arya mengatakan bibit tersebut kini banyak berada di tingkat daerah.
"Kita punya stok di level daerah yang banyak, mereka para teknokrat, mereka para profesional dan mereka menurut saya nanti akan menjadi orang-orang terbaik yang akan berkonsultasi dan mudah-mudahan kita berharap bisa menurunkan syarat pencalonan," ujar Arya.
"Sehingga kita punya alternatif yang banyak. Nanti di 2024 ibarat menu di makanan kita, bisa memilih apakah pilih rendang, ayam goreng, ayam bakar, dan lain lain," tambah dia.
Arya mengatakan ini harus menjadi warisan dari pelaksanaan Pilpres 2019 ini. Setelah Pilpres 2019, dia berharap anggota DPR bisa mengatur kembali aturan-aturan terkait pencalonan itu.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/15/09503021/banyak-stok-capres-pengamat-harap-syarat-pencalonan-pilpres-2024-diturunkan