Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily menilai, penurunan angka kemiskinan di era Jokowi yang untuk pertama kalinya menyentuh angka singel digit bisa menjadi senjata dalam debat.
"Jelas bahwa di era Pak Jokowi angka kemiskinan mengalami penurunan hingga ke angka 9,6 persen. Angka terendah dalam sejarah Indonesia," kata Ace saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Bahkan, lanjut Ace, bukan hanya angka kemiskinan yang turun, tetapi juga angka gini rasio mengalami penurunan hingga 0,38. Artinya kualitas pemerataan pendapatan semakin membaik selama empat setengah tahun terakhir kepemimpinan Jokowi.
"Data tersebut berasal dari BPS. Data BPS ini tak bisa diintervensi oleh pemerintah. Data BPS ini juga digunakan oleh pemerintahan manapun. Kalau meragukan data BPS ya parameter apalagi yang mau kita gunakan," tambah dia.
Ace menyebut masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial ini bisa diatasi karena Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi andalan Jokowi. Ace mengakui bahwa program itu sudah dimulai sejak era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, Ace menegaskan bahwa Jokowi terus memperbesar jumlah penerima dan anggaran PKH ini setiap tahunnya. Awalnya, pada tahun 2014, hanya ada 2,79 juta keluarga penerima PKH. Namun pada tahun 2019 ini jumlahnya meningkat menjadi 10 juta keluarga.
"Sementara, dari segi anggaran yang pada tahun 2014 sebesar Rp 5,6 Triliun, di tahun 2019 mengalami kenaikan yang spektakuler sebesar Rp 34,4 Triliun," ujar Anggota Komisi VIII DPR ini.
Ace meyakini pada debat ketiga yang hanya diikuti para cawapres, cawapres 01 Ma'ruf Amin bisa menjelaskan capaian pemerintahan Jokowi ini dengan baik.
"Tanpa keputusan yang diambil Jokowi, Ace menilai tidak mungkin kualitas dan anggaran untuk rakyat itu akan menjadi kebijakan yang tepat," tambah politisi Golkar ini.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/06/23580381/tkn-yakin-hasil-kerja-jokowi-jadi-modal-kuat-untuk-debat-ketiga