Salin Artikel

Persiapan Sandiaga Jelang Debat, Bertemu Putri Proklamator hingga Masukan dari Anies Baswedan

Pada debat ketiga 17 Maret 2019, Sandiaga akan beradu gagasan dengan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin seputar pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial, dan budaya.

Pada Rabu (27/2/2019), Sandiaga bertemu dengan pasangan suami istri Prof. Dr. Sri Edi Swasono dan Prof. Dr. Meutia Farida Hatta.

Sandiaga mengatakan, dalam pertemuan itu, Sri Edi memberikan masukan soal sistem pendidikan dan kesejahteraan para guru, khususnya di sekolah swasta.

Pimpinan Yayasan Taman Siswa itu juga memberikan masukan ke Sandiaga mengenai sistem koperasi yang harus dijalankan jika Prabowo-Sandiaga terpilih pada Pilpres 2019.

Menurut Sandiaga, Sri Edi tertarik dengan konsep unikop atau unicorn koperasi.

Istilah unikop ia perkenalkan saat mengunjungi tempat wisata milik koperasi Srinadi, yaitu Waterboom Wisata Tirta Srinadi di Desa Gelgel, Klungkung, pada Sabtu (23/2/2019).

Jika unicorn adalah usaha rintisan dengan nilai valuasi minimal Rp 1 triliun, maka unikop berarti koperasi yang memiliki nilai valuasi sampai Rp 1 triliun.

Hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan itu adalah mengenai strategi dalam membuka lapangan kerja melalui program-program strategis yang menyentuh masyarakat.

"Beliau sangat tertarik dengan konsep unikop (unicorn koperasi) yang dikemukakan bahwa unicop adalah sebuah koperasi yang sudah menembus skala di atas Rp 1 Triliun," ujar Sandiaga.

Sementara itu, lanjut Sandiaga, mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan sekaligus putri proklamator Mohammad Hatta, Meutia Hatta, memberikan masukan terkait perlindungan terhadap perempuan dan isu kesehatan.

Sandiaga mengatakan, Meutia Hatta memberikan masukan terkait pengelolaan BPJS Kesehatan agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat.

"Juga Bu Meutia sampaikan bahwa perempuan adalah tonggak kekuatan bangsa kalau perempuan kuat, keluarga kuat. kalaulu keluarga kuat masyarakat kuat, kalau masyarakat kuat bangsa kuat," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Masukan dari Anies Baswedan

Terkait isu pendidikan, Sandiaga mengatakan, dirinya akan bertukar pikiran dan meminta masukan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja.

Namun jabatan itu hanya dijabatnya kurang dari dua tahun. Pada perombakan kabinet 27 Juli 2016, posisi Anies digantikan oleh Muhadjir Effendy.

"Saya akan bertukar pikiran dan dapat masukan dari salah satu pakar pendidikan yang kebetulan mantan mitra saya di DKI, Pak Anies Baswedan," ujar Sandiaga.

"Beliau akan berikan masukan juga. Saya tentunya merasa terhormat dapat banyak masukan dari banyak pakar. Mereka titipkan pesan pendidikan yang lebih baik," kata dia.

Sandiaga mengatakan, dirinya dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.

Ia juga berjanji akan menyetarakan sistem pendidikan di sekolah swasta dan menyejahterakan guru.

"Kami sudah luncurkan di visi Indonesia Menang bahwa pendidikan di Indonesia harus tuntas, berkualitas, harus bekarakter bukan hanya kedepankan kecerdasan dari peserta didik tapi juga memastikan mereka berahlakul karimah," kata Sandiaga.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja dengan menerapkan sistem magang kerja sejak jejak pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Sehingga kita bukan hanya punya angkatan kerja yang lulus dari sekolah universitas maupun SMA tapi lulus sekolah nyari kerja mereka siap pakai, siap kerja. Itu yang jadi fokus kita ke depan, beasiswa akan ditambah," kata dia.

Singgung kesejahteraan guru honorer

Salah satu materi yang akan diangkat Sandiaga pada saat debat adalah kesejahteraan guru honorer.

Sandiaga menegaskan peningkatan kesejahteraan guru honorer menjadi salah satu janji pasangan Prabowo-Sandiaga jika terpilih.

"Kami sudah sampaikan mengenai komitmen kami bahwa kami akan meningkatkan kesejahteraan guru-guru honorer," kata Sandiaga.

Menurut dia, kesejahteraan guru-guru honorer saat ini sangat memprihatinkan.

Di sisi lain, saat ini banyak guru honorer yang telah mengabdi berpuluh-puluh tahun namun statusnya tidak jelas.

Sandiaga berjanji akan memberikan kejelasan status terhadap guru-guru honorer.

"Kesejahteraan guru-guru honorer yang sekarang masih sangat prihatinkan dan juga meningkatkan status mereka, setelah berpuluh-puluh tahun mengabdi belum mendapat kejelasan status," kata Sandiaga.

Sandiaga berjanji akan merevisi aturan agar guru honorer yang berusia di atas 35 tahun bisa menjadi pegawai negeri sipil.

Aturan yang dimaksud yakni Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017. Pasal 23 PP itu mengatur bahwa usia paling rendah untuk melamar menjadi CPNS paling rendah adalah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun.

Sandiaga menilai, aturan yang membatasi hanya sampai 35 tahun itu sangat tidak adil.

Guru honorer yang sudah lama mengabdi justru tidak mempunyai kesempatan menjadi PNS dan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.

Padahal, Sandiaga menilai, masalah kesejahteraan ini sangat berkaitan dengan kompetensi guru.

Jika kesejahteraan belum terpenuhi, akan sulit meningkatkan kualitas dan kompetensi diri.

Hal ini otomatis membuat peningkatan kualitas siswa didik dan kualitas pendidikan secara keseluruhan menjadi tidak maksimal.

Sementara, saat ditanya mengenai anggaran yang diperlukan untuk menggaji guru-guru honorer yang diangkat menjadi PNS, Sandiaga mengakui hal ini menjadi tantangan tersendiri.

Namun, Sandiaga berjanji, ia dan Prabowo Subianto bakal mencari jalan keluarnya apabila nantinya memenangi Pilpres 2019.

"Tentunya kita harus perhatikan anggarannya," ucap Sandiaga.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/28/05482711/persiapan-sandiaga-jelang-debat-bertemu-putri-proklamator-hingga-masukan

Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke