Dalam pertemuan itu, Monsinyur Edwaldus sempat memberikan pesan kepada Sandiaga. Ia meminta Sandiaga dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya tahu Pak Sandi orang baik. Ini adalah pertemuan silaturahim. Saya juga nasehati untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia,” ujar Monsinyur Edwaldus seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Senin (25/2/2019).
Sementara itu, Sandiaga sempat bercerita soal dirinya dan Prabowo Subianto berasal dari lingkungan yang beragam.
Oleh sebab itu, Sandiaga memastikan pasangan capres-cawpres nomor urut 02 akan berdiri dan melindungi semua golongan masyarakat Indonesia.
“Saya pastikan Prabowo-Sandi (berdiri) untuk semua golongan, kami akan melindungi semua warga negara Indonesia dan mensejahterakannya. Fokus kami adalah ekonomi," ujar Sandiaga.
Sandiaga menuturkan pernah mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di lembaga pendidikan Kristen dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di sekolah Katolik, Pangudi Luhur Jakarta.
Sementara itu, kata Sandiaga, Prabowo memiliki saudara kandung yang beragama Katolik dan Kristen.
“Saya dan Pak Prabowo tumbuh dari lingkungan beragam. SD di sekolah Kristen dan SMA di sekolah Katolik dan Pak Prabowo saudara kandungnya ada yang katolik, kristen. Hanya Pak Prabowo yang Islam," kata Sandiaga.
"Ini bukti keberagaman kami atau kebhinekaan, lebih dari retorika, tapi dipraktekkan dalam satuan unit terkecil, keluarga," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/25/13573891/pesan-khusus-dari-uskup-maumere-saat-bertemu-sandiaga-uno