Hal itu disampaikan Haedar ketika pembukaan Tanwir ke-2 Muhammadiyah di halaman Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, Jumat (15/2/2019).
"Umat Islam saat ini dituntut untuk menyebarluaskan praktik Islam yang mencerahkan kehidupan sehingga akan menjadikan setiap Muslim cerah hati, pikiran dan tindakan," ujar Haedar.
Namun dalam kehidupan sehari-harinya, masih dijumpai umat Islam yang tidak mengamalkan nilai-nilai Islami mencerahkan.
"Misal ekstremisme dalam beragama, intoleransi, pemahaman takfiri, hoaks dan politisasi agama. Kadang juga ada ujaran buruk yang membawa aura marah dan kebencian, permusuhan," lanjut Haedar.
Fenomena pengamalan nilai Islam yang seperti ini justru memisahkan umat Islam dari hajat hidup orang banyak. Islam akhirnya tidak menjadi agama rahmatana lil'alamin.
Ia menegaskan, PP Muhammadiyah berkomitmen membangkitkan kesadaran kolektif umat untuk mengamalkan nilai Islam yang mencerahkan.
"Muhammadiyah ingin membangkitkan kesadaran kolektif bahwa Islam haruslah mencerahkan, mengeluarkan manusia dari segala bentuk kegelapan," lanjut Haedar.
Tanwir Muhammadiyah dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam pidatonya, Presiden berpesan kepada seluruh kader Muhammadiyah agar berkontribusi bagi persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Hadir dalam acara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/15/12351851/haedar-nasir-umat-dituntut-sebarkan-praktik-islam-yang-mencerahkan