Gelar tersebut disematkan oleh Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani dalam acara perayaan HUT PHRI ke-50 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019).
"Bapak Presiden dan hadirin yang kami muliakan. Pada kesempatan hari ini, perkenankan kami memberikan penghargaan kepada Bapak Presiden, yaitu sebagai Bapak Pariwisata Nasional," ucap Hariyadi dalam sambutannya.
Ia mengatakan, PHRI sepakat menyematkan gelar tersebut kepada Jokowi lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki inisiatif dan komitmen secara berkelanjutan dalam membangun pariwisata Indonesia sejak menjabat Wali Kota Solo.
Ia menambahkan, gelar tersebut layak diberikan kepada Jokowi karena telah menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kinerja Jokowi dalam membangun pariwisata terlihat pula dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dari 10,41 juta pada 2015 menjadi 15,81 juta pada 2018.
Selain itu, ia menilai, keseriusan Jokowi membangun pariwisata terlihat dari peningkatan anggaran Kementerian Pariwisata dari Rp 1,2 triliun pada 2014 menjadi Rp 3,8 triliun pada 2019.
"Penghargaan ini kami berikan secara objektif, bukan karena Bapak sekarang ini sedang sibuk kampanye Pilpres. Dan kami tidak berharap keuntungan politis dari penghargaan ini," ujar Hariyadi.
Usai menerima penghargaan tersebut, Jokowi berseloroh. Ia merasa aneh mendapat penghargaan tersebut di tengah melambungnya harga tiket pesawat.
"Sebetulnya lucu juga dapat penghargaan Bapak Pariwisata tapi harga tiketnya naik, kemudian ada menteri yang menyampaikan masalah rapat di hotel. Tapi yang jelas itu bukan presidennya," seloroh Jokowi lantas disambut tawa para pengusaha hotel dan restoran yang hadir.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/12/11022951/phri-anugerahi-presiden-jokowi-gelar-bapak-pariwisata-nasional