Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Polemik Penggunaan Jasa Konsultan Asing Stan Greenberg

KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dikabarkan menggunakan jasa konsultan politik asal Amerika Serikat, Stanley Bernard Greenberg, menjelang Pemilihan Presiden 2019.

Informasi ini awalnya berasal dari situs The Political Strategist, www.political-strategist.com.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin kemudian memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar tersebut.

Narasi yang beredar:

Sebuah situs bernama The Political Strategist menjadi perbincangan hangat di masyarakat menjelang Pilpres 2019. Dalam situs itu terdapat biografi tiga konsultan politik, salah satunya adalah Stan Greenberg.

Berdasarkan situs itu, Stan Greenberg merupakan konsultan politik, peneliti, dan penulis buku. Dia juga pendiri perusahaan riset dan kampanye politik bernama Quinlan Rosner Research.

Polemik muncul saat The Political Strategist menulis bahwa salah satu klien Stan Greenberg adalah Presiden RI Joko Widodo. Penjelasan dapat dilihat dalam tautan ini.

Informasi dalam situs ini kemudian ramai dibicarakan tak lama setelah Jokowi menuduh bahwa pasangan yang menjadi pesaingnya dalam Pilpres 2019 menggunakan konsultan asing. Jokowi tidak menyebut pihak yang dimaksud.

Namun, informasi yang ditampilkan dalam situs The Political Strategist dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyatakan bahwa Jokowi-lah yang selama ini menggunakan konsultan asing.

Penelusuran:

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan bahwa adanya kabar Jokowi menggunakan konsultan asing diduga dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atau Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"BPN Prabowo-Sandi kembali menebar hoaks. Walaupun diberi tambahan permintaan klarifikasi, jelas BPN menuduh Pak Jokowi memakai konsultan asing," ujar Ace, dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (6/2/2019).

Ace juga mengatakan bahwa isu mengenai penggunaan jasa Stan Greenberg telah beredar dalam Pilpres 2014. Namun, hingga saat ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa Jokowi adalah klien Stan Greenberg.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengaku mengetahui kabar keterkaitan Jokowi dengan Greenberg melalui situs The Political Strategist.

Namun, Andre menyatakan bahwa dia tidak sedang menuduh Jokowi menggunakan konsultan asing.

"Kami menanyakan, meminta klarifikasi Pak Jokowi apakah pernah menggunakan jasa konsultan Amerika?" ujar Andre saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (6/2/2019).

Andre berharap ada klarifikasi Jokowi terhadap isu tersebut sehingga tidak menimbulkan informasi yang simpang siur.

"Kami tidak ingin menuduh Pak Jokowi, tapi kita ingin mengklarifikasi isu yang beredar ini," ujar Andre.

Stan Greenberg sendiri sudah membantah bahwa dia pernah bekerja untuk Jokowi, baik untuk Pemilu 2014 atau Pemilu 2019.

"Tidak, saya tidak pernah bekerja dengannya," kata Greenberg melalui balasan e-mail, yang dikutip dari Tempo.co.

Kompas.com berupaya menelusuri informasi mengenai situs The Political Strategist. Berdasarkan informasi yang ditelusuri melalui domainbigdata.com, situs itu sudah ada sejak 7 Desember 2016 atau berusia 2 tahun 2 bulan.

Situs itu terdaftar melalui sebuah alamat IP yang berada di Chicago, Amerika Serikat.

Selain itu, berdasarkan data registrasi diketahui bahwa situs didaftarkan oleh seseorang yang beralamat di Yarmouth, Kanada.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/08/16133441/klarifikasi-polemik-penggunaan-jasa-konsultan-asing-stan-greenberg

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke