Salin Artikel

Memahami Tradisi dan Kepercayaan Terkait Perayaan Imlek...

Salah satu tradisi dan seni yang paling ditunggu dalam setiap pergantian Tahun Baru Imlek adalah pementasan barongsai dan liong. Bergerak sesuai irama tabuhan, barongsai dan liong meliuk beratraksi, membuat decak kagum orang yang menonton.

Namun, bukan hanya barongsai dan liong saja yang memeriahkan Imlek. Masih banyak sejumlah tradisi Tionghoa lain yang menarik.

Berikut beberapa di antaranya:

Pantangan

Inti dari hari raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa adalah berkumpul bersama, duduk di meja makan dan bersyukur dalam kebersamaan.

Namun, ada serangkaian sejumlah ritual yang dilakukan dalam menyambut tahun baru. Salah satunya adalah mereka harus membersihkan rumah mereka sebelum Imlek.

Menurut kepercayaan Tionghoa, membersihkan rumah dapat mengeluarkan hal buruk selama setahun sebelumnya. Mereka biasanya menyapu halaman rumah dan menata kondisi rumah menjelang Imlek.

Namun, membersihkan rumah justru pantang dilakukan saat Imlek. Sejarawan Revando Lie sebagai pemerhati Tionghoa mengungkapkan bahwa bersih-bersih ketika Imlek mampu memberikan segala keberuntungan seseorang, ketika dilakukan sebelum tahun baru.

"Lebih baik acara bersih-bersih dilakukan sebelum perayaan Imlek. Apabila dilakukan saat Imlek, akan menghapus semuanya," ujar Revando Lie saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/2/2019).

Dalam tradsi Imlek sangat dihindari kebiasaan yang dianggap tabu yakni menangis, mengucapkan kata kotor, berkata kasar, berpakaian hitam, makan bubur, meminjam uang dan lain sebagainya.

Kebiasaan menangis didefinisikan sebagai lambang kesedihan, serta harus dihindari. Mengucapkan kata-kata kotor dipercaya akan mendatangkan ucapan itu menjadi kenyataan.

Sedangkan makan bubur didefinisikan menghalangi rezeki dan mendekatkan diri pada kemisikinan. Oleh karena itu, di meja makan biasa tersedia nasi padat agar rezeki lancar.

Angpau

Angpau berasal dari bahasa Hokkien, sedangkan dalam Bahasa Mandarin disebut Hongbao yang maknanya amplop merah.

Selain menjadi tradisi di China, pemberian angpau juga diadopsi oleh masyarakat Tionghoa di Asia Tenggara dan beberapa negara yang memiliki populasi keturunan Tionghoa yang besar.

Cikal bakal dari tradisi angpau ini dipercaya ketika masa Dinasti Qin berkuasa pada 221 sampai 226 SM.

Tradisi pemberian angpau, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah terhadap yang belum menikah. Sementara beberapa daerah di Cina Utara dan Selatan, angpau sendiri diberikan kepada orang tua kepada mereka yang berumur di bawah 25 tahun.

Hal yang menjadi unik adalah mengenai jumlah isi angpau yang diberikan. Jumlahnya tak ditentukan, tapi biasanya angkanya genap.

"Mengingat angka ganjil identik dengan pemakaman. Di samping itu, etnis Tionghoa menghindari angka empat (4) dalam memberikan angpau, karena pelafalannya mirip dengan kata mati," ujar Revando.

Warna merah

Pemberian angpau juga dilakukan dengan memasukannya ke dalam amplop berwarna merah. Semua hal yang berkaitan dengan Imlek juga identik dengan warna merah.

Mulai dari busana, amplop, hingga ornamen atau hiasan-hiasan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Beberapa obyek wisata pun dihiasi dengan lampion merah hingga lilin-lilin hingga ornamen atau bangunan bewarna merah.

Menurut Revando, kepercayaan Tionghoa menganggap bahwa merah membawa keberuntungan. Warna merah juga merupakan unsur "yang".

Warna merah yang juga dimaknai warna panas, warna matahari. Unsur api diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.

Serba-serbi warna merah ini menggambarkan pengharapan di tahun baru tersebut segala kesedihan dan kegelapan akan sirna digantikan dengan kebahagian.

Hujan

Dalam setiap perayaannya, Imlek biasanya identik dengan hujan deras. Tak sedikit orang yang mengkaitkan antara keduanya.

Namun, penjelasannya adalah bahwa memang setiap perayaan Imlek terjadi pada bulan-bulan yang identik dengan musim hujan.

"Tak sedikit orang Tionghoa yang meyakini ada keberuntungan yang jatuh ke bumi berbarengan dengan turunnya hujan tersebut," kata Ravando.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/05/13385591/memahami-tradisi-dan-kepercayaan-terkait-perayaan-imlek

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke