Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengonfirmasi kesediaan nama-nama tersebut untuk menjadi panelis. KPU baru akan mengumumkan para panelis setelah mereka menyatakan bersedia.
"Namanya akan kami sebutkan setelah yang bersangkutan bersedia, akademisi UI, ITB, IPB, Undip, Walhi, UGM, Universitas Airlangga," kata Arief dalam rapat persiapan debat pertama pilpres di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2019).
Nama panelis yang dikantongi KPU diserahkan kepada tim kampanye Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Harapannya, kedua tim kampanye dapat melacak rekam jejak panelis untuk menjamin netralitas dan kompetensi mereka.
Jika berdasar hasil penelusuran ada catatan tidak baik mengenai calon panelis, KPU bisa saja mencoret nama yang bersangkutan.
"Kami sampaikan kepada masing-masing pihak untuk ikut melacak jejak panelis yang ditetapkan oleh KPU. Sehingga kalau ada catatan dari KPU yang luput kita bisa lakukan koreksi," ujar Arief.
Tak seperti debat pertama yang melibatkan tim kampanye dalam perumusan nama panelis, KPU memutuskan untuk tidak lagi melibatkan kedua tim kampanye dalam menentukan panelis debat pilpres. Nama-nama panelis seluruhnya diputuskan oleh KPU.
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, KPU diberi kewenangan penuh dalam menentukan panelis debat.
KPU berkomitmen untuk memilih nama panelis yang memenuhi syarat yang mereka tentukan, seperti panelis harus pakar di bidangnya, memiliki integritas, dan wajib untuk netral.
Jika ada satu dari tiga syarat tidak terpenuhi, gugur kemungkinan orang tersebut menjadi panelis.
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/25/19103911/kpu-ajak-tim-kampanye-telusuri-rekam-jejak-calon-panelis-debat